Temuan Mayat Di Tegaldlimo Tidak Hamil,Tapi Lehernya Luka Kena Jerat Tali

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Teka - teki temuan mayat perempuan yang di duga hamil ternyata perutnya buncit bukan hami namun,akibat proses pembusukan gas Hidrogen Sulfida.
Hal ini di beberkan Dokter RSUD Blambangan Banyuwangi saat melakukan otopsi mayat perempuan yang ditemukan di jembatan sungai Mbok Kayah di Dusun Bayatrejo,Desa Wringinpitu,Kecamatan Tegaldlimo.
Penemuan mayat perempuan itu menghebohkan warga setempat lantaran sungai itu dihampiri sesosok mayat perempuan setengah telanjang.
Sekedar diketahui, dalam video beredar di WhatsApp Grup (WAG) evakuasi mayat perempuan itu terlihat perutnya membesar seperti orang hamil.
"Ya Allah abot. Wetenge gedi, meteng koyone. Soale wonge gedi. (Ya allah berar. Perutnya besar, hamil sepertinya soalnya orangnya gemuk," ucap suara dalam video berdurasi 27 detik itu.
Pihak RSUD Blambangan dengan tegas mengatakan, mengenai perut korban yang buncit.Dr.Solakhudin memastikan korban tidak dalam keadaan hamil. Melainkan karena proses pembusukan gas Hidrogen Sulfida (H2S).
"Pada waktu kita buka yang keluar adalah gas udara, pembusukan H2S. Ukuran dari rahim juga dalam kondisi normal. Jadi tidak hamil, apalagi usianya sudah 56 tahun," tegasnya.
Sebelumnya, mayat perempuan ini menginap di RSUD Blambangan. Petugas merasa kesulitan dan kerja ekstra lantaran korban saat ditemukan itu tidak diketahui indentitasnya.
Mayat perempuan ternyata adalah S (56) warga Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Jasad perempuan itu sempat menginap di RSUD Blambangan.
Sementara itu, petugas Forensik RSUD Blambangan, dr. Solakhudin menjelaskan, ada beberapa luka di tubuh jasad korban.
Hasilnya, tim forensik menemukan adanya bekas semacam tali pada leher korban.
"Kita menemukan adanya jejas, itu seperti bekas tali pada daerah leher, dari kiri ke kanan," kata petugas Forensik RSUD Blambangan, dr. Solakhudin kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023).
Selain itu, lanjut Solakhudin, kulit kepala korban warnanya ungu kehitaman. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan jika korban kekurangan oksigen.
"Sehingga meninggalnya korban ini, kemungkinan besar karena kekurangan oksigen akibat sumbatan pada daerah leher," terangnya.
Kemudian, tim medis juga menemukan adanya beberapa luka memar di bagian kepala. Solakhudin menyebut, luka tersebut kemungkinan disebabkan benturan ketika tubuh korban hanyut di sungai.
"Karena korban ini hanyut di sungai, sehingga tidak menutup kemungkinan benturan dengan batu," jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat perempuan itu.
Saat ditemukan pada Jumat 20 Januari 2023 pagi itu, mayat perempuan berkulit kuning langsat dan rambut sebahu itu hanya mengenakan kaos oblong berwarna hitam.(Im)



