Kereta Hias JFC Bukti Dinas Lingkungan Hidup Semakin Kreatif dan Bukan Kaleng-Kaleng

MEMOPOS.co.id,Jember - Hiruk pikuk kemeriahan Jember Fashion Carnival (JFC) selesai sudah, saat Grand Carnival berlangsung, Minggu (10-8-2025).Karnaval fashion asal Kabupaten Jember bertaraf internasional, selama tiga hari itu kembali mengulang sukses seperti tahun lalu.
Tampilan apik JFC benar-benar membuat penonton berdecak kagum, apalagi arak-arakan JFC terlihat begitu cantik dan indah serta mempesona.Bahkan JFC menampilkan lebih dari satu kereta hias, total berjumlah 8.Kereta itu sengaja dipesan langsung oleh JFC.
Bahkan tidak semua orang mengetahui jika semua itu diproduksi TPA Pakusari, serta bahan dasar pembuatan kereta hias tersebut menggunakan barang bekas seperti botol plastik, kardus dan stereofoam serta selama ini dianggap tidak berguna karena tidak bisa dimanfaatkan kembali.
Perlu diketahui, barang bekas tersebut tersedia melimpah di TPA terbesar di Kabupaten Jember itu, dinas tinggal membeli dari para pemulung.Praktis, simbiosis mutualisme itu sengaja diciptakan oleh dinas tersebut dan pemulung merasa diuntungkan.
Hal tersebut seperti dikatakan Drs.Suprihandoko,MM Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember.Menurut pria tersebut, kereta hias talent JFC itu murni bikinan TPA Pakusari dan dikerjakan beramai-ramai.Diluar dugaan pesanan itu bisa dirampungkan semua.
"Ini sangat membanggakan sekali, kretifitas teman-teman TPA Pakusari tidak pernah mati.Kereta hias adalah bukti dinas ini bukan kaleng-kaleng, sentuhan seni dituangkan dalam bentuk kereta hias,"jelas Suprihandoko, kelahiran Pacitan itu.
Sementara itu, Muhammad Masbut, staf UPT Pengelolaan Sampah Pakusari, menuturkan, tiap-tiap kereta hias itu memiliki nama-nama sendiri sesuai defile.Ada defile anathomi, bothania, phinisi, nias, origami, aero space dan symphonia.
"Kebetulan pula, di JFC tahun 2025 ini, dinas ini ditunjuk sebagai green devition.Selain dipasrahi kereta hias, ada pula satu mobil hias.Semua memiliki tingkat kesulitan berbeda saat pembuatan, namun bisa teratasi berkat semangat dan kerja keras."terang Masbut.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono



