Kepala SMAN 1 Tanggul Klarifikasi Isu Pemotongan Gaji Guru

MEMOPOS.co.id,Jember - Kepala SMAN 1 Tanggul, Marta Mila Sughesty, menanggapi isu miring yang beredar terkait kepemimpinannya dengan tegas dan terbuka. Ia memastikan bahwa seluruh pengelolaan sekolah dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan hukum serta juklak-juknis BOS No 8 Tahun 2025 yang berlaku dalam dunia pendidikan.
“Kami mengelola sekolah ini dengan penuh tanggung jawab. Semua hak guru, baik ASN maupun honorer, dipenuhi tanpa hambatan. Tidak pernah ada pemotongan atau terlambat gaji serta sertifikasi, baik Rp25.000 maupun Rp50.000. Silakan cek langsung ke guru-guru kami,” tegas Marta Mila Sughesty, Rabu (30/7/25).
Ia juga menepis tudingan adanya praktik pemotongan dana sertifikasi guru. Menurutnya, dana sertifikasi langsung masuk ke rekening masing-masing guru tanpa melalui pihak sekolah, sehingga tidak ada ruang untuk manipulasi atau pemotongan.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh salah satu guru, Khosim. Ia menyampaikan bahwa sumbangan antar guru yang kadang terjadi merupakan bentuk solidaritas, bukan pungutan wajib. “Sumbangan itu spontan dan sukarela, jumlahnya bervariasi—ada yang Rp5.000, Rp10.000, bahkan lebih. Dan itu tidak ada kaitannya dengan waktu pencairan sertifikasi. Saya tahu sendiri dan ada buktinya, dana sertifikasi langsung masuk ke rekening guru,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Marta Mila menegaskan bahwa SMAN 1 Tanggul justru tengah fokus dalam membangun prestasi siswa dan meneruskan tradisi positif dari kepemimpinan sebelumnya. “Kami terus mendorong siswa untuk berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bisa dilihat dari banyaknya piala dan penghargaan yang diraih sekolah ini,” tambahnya.
Marta Mila juga mengatakan dengan semangat kekeluargaan, transparansi, dan komitmen terhadap mutu pendidikan, SMAN 1 Tanggul berupaya menjadi lembaga pendidikan yang bermartabat dan membanggakan masyarakat Jember.
Kasi SMA Cabdin Jember Cahya Laksana setelah adanya berita tersebut langsung turun ke sekolah dan tidak ditemukan pelanggaran “Kami turun langsung dan bertemu dengan Kepala Sekolah serta guru, tidak ditemukan pelanggaran, semua sesuai dengan prosedur dan juknis” pungkas Cahya.
(Andik)



