Bakteri Pembenah Tanah Untuk Peningkatan Produksi Kopi di Desa Durjo Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

Oleh:

Irma Wardati, SP, MP (Ketua)

Ir. Triono Bambang Irawan, MP (Anggota 1)

Ir. Ujang Setyoko, MP (Anggota 2)

Yusuf Dwi Kurniawan, S.ST (Teknisi)

MEMOPOS.com,Jember - Petani kopi rakyat yang di Desa Durjo Karangpring selama ini masih menggunakan pupuk kimia untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kopiya. Mereka juga mengeluhkan semakin mahalnya harga pupuk, sehingga terpaksa mengurangi dosis pemberian pupuk pada tanaman kopinya. Selain itu pupuk kimia yang diberikan terus menerus justru bisa merusak kesuburan tanah. Pemupukan kimia yang berlebihan tidak bisa diserap seluruhnya oleh tanaman. Masih ada sisa zat kimia yang akan tertinggal di tanah. Zat kimia inilah yang nantinya dapat mengikat tanah dan membuatnya menjadi lengket sehingga tanah tidak lagi gembur. Efeknya tanah tidak hanya menjadi keras tetapi juga masam. Tentunya hal ini akan berdampak pada produktivitas pertanian. Berdasarkan hal tersebut maka Tim Pengabdian pada Masyarakat Politeknik Negeri Jember mengadakan kerjasama dengan Kelompok Tani ini, dengan tujuan untuk membantu petani kopi rakyat di Desa Durjo Karangpring.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Durjo Karangpring, dengan mitra Kelompok Tani “Sumber Kembang”, yang diketuai oleh Bapak Kasim. Kelompok Tani Sumber Kembang merupakan wadah petani kopi rakyat, yang berdiri sejak tahun 2011 hingga saat ini, dengan jumlah anggota sebanyak 122 orang. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat petani kopi, melalui kegiatan perbanyakan bakteri pembenah tanah secara sederhana, untuk meningkatkan produksi kopi. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, demplot, aplikasi di lapang, pendampingan dan evaluasi.

Adanya penyuluhan dari tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat Polije tentang pemanfaatan dan cara perbanyakan bakteri pembenah tanah diikuti dengan sangat antusias oleh masyarakat, dengan harapan bahwa bakteri pembenah tanah yang akan diusahakan bisa menjadi solusi permasalahan kebutuhan pupuk bagi tanaman kopi. Bakteri pembenah tanah dikenal sebagai bakteri yang mampu meningkatkan pertumbuhan bahkan produksi tanaman, sehingga dengan kegiatan penyuluhan tentang bakteri pembenah tanah mampu menambah pengetahuan dan wawassan masyarakat petani kopi “Sumber Kembang”. Bakteri pembenah tanah adalah mikroba tanah yang berada di sekitar akar tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam memacu pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Selain itu bakteri pembenah tanah juga bermanfaat sebagai biostimulant, biofertilizer dan bioprotectant untuk menekan patogen penyebab penyakit tanaman. Kegiatan pelatihan dan praktek pembuatan bakteri pembenah tanah diikuti oleh masyarakat dengan tekun, serta antusias mengikuti setiap tahapan proses kegiatan, sesuai dengan petunjuk yang diberikan, mulai tahap pemasakan media, pengambilan akar dan tanah di sekitar akar tanaman kopi, inokulasi akar kopi ke dalam media, hingga proses penyimpanannya. 

Kegiatan selanjutnya adalah aplikasi bakteri pembenah tanah, yang dilaksanakan untuk melatih petani kopi dalam membuat larutan siap apikasi, konsentrasi dan cara aplikasinya. 

Hasil perbanyakan bakteri pembenah siap diaplikasikan kurang lebih 1 bulan setelah inokulasi pada media tumbuhnya. Bakteri pembenah tanah yang siap diaplikasikan ditandai dengan aroma yang sudah tidak menyengat, serta adanya koloni bakteri seperti busa yang memenuhi permukaan media perbanyakan. Konsentrasi aplikasi bakteri pembenah tanah hasil produksi petani yang dianjurkan adalah 10 ml/liter air, untuk 1 tangki knapsack sprayer (15 liter) dibutuhkan bakteri pembenah tanah 150 ml. Dosis aplikasi per tanaman kopi kurang lebih 2 liter, dengan cara disemprotkan pada tanaman kopi dan tanah di sekitarnya.

Selama mengikuti kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, petani mitra mendapatkanpendampingan oleh tim pelaksana, dan dibantu oleh mahasiswa, dengan cara memonitor setiap tahapan kegiatan. Tujuan pendampingan adalah agar pelaksanaan kegiatan di lapang berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat petani kopi di Desa Durjo Karangpring dapat mengimplementasikan semua tahapan kegiatan dengan tepat dan benar, sesuai dengan teori dan praktek yang telah diberikan. Selain itu mereka juga mendapatkan manfaat dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mereka, serta pemecahan masalah pupuk melalui upaya pembenahan tanah dengan pemanfaatan bakteri pembenah tanah dari akar kopi dan tanah sekitarnya.

WhatsApp Bagikan ke WhatsApp Facebook Twitter Instagram

Related

Opini 3786615444439712312

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Kang Mas Hariyanto Tingkat 2 Pembina Wilayah Patrang

Kasat Lantas Serta Jajarannya Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H

Selamat dan Sukses Kepada Bupati dan Wakil Bupati Jember Periode 2025 - 2030

Hot in week

Recent

Comments

Ketua Cabang PSHT Jember Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H -2025

SELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYA BUPATI DAN WAKIL BUPATI BLORA PERIODE 2025 - 2030

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item