Konten Tik-Tok Cak Harry Ndeso Milik Pejabat Jember Promosikan Potensi Wisata Diminati Nitizen
MEMOPOS.co.id,Jember - Tidak semua orang Jember mengetahui siapa pemilik konten Tik-Tok Cak Harry Ndeso?, siapa sangka konten berisikan ajakan berwisata ke Jember itu adalah milik seorang pejabat Pemkab Jember.
Dia adalah Harry Agustriono, ATD, MT, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapemasdes) Kabupaten Jember.Awal mula konten, lantaran hobi jalan-jalan ke desa dan itu sangat menarik bagi Harry.
"Dulu sempat bekerja di Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), saat ada waktu luang suka sekali gowes.Melewati pematang sawah, lantas muncul ide bikin konten atau vlog."terang Harry.
Dari situlah, Hary semakin kecanduan ngevlog dan ngonten.Bagi pria kelahiran Jember tanggal 11 Agustus 1969, baik itu ngevlog atau ngonten merupakan jejak digital pribadi melalui media sosial.
"Jadi bisa mereview atau mengingat apa saja aktifitas kita saat itu, karena ada rekam jejak digital.Tinggal buka vlog atau konten di laptop, kan tercantum hari, tanggal serta jam pembuatan konten."jelas dia.
Harry terbilang lama bekerja di Yogyakarta mulai tahun 1992 hingga Desember 2021, kemudian ia mencoba peruntungan mengikuti tes open bidding atau lelang jabatan di Pemkab Jember dan lolos.
Awal Januari 2022 hingga Agustus 2023, Harry menjadi kepala dinas pariwisata Kabupaten Jember, lalu menjabat asisten 3 hingga Juni 2025.Mulai Juni 2025 sampai sekarang diamanahi sebagai Kepala Dinas PMD Kabupaten Jember.
"Kesenangan ngevlog dan ngonten Tik-Tok tetap berlanjut hingga sekarang, tidak saja menampilkan keindahan alam desa namun juga kuliner termasuk jajanan tradisional."imbuh pria itu.
Kenapa Tik-Tok milik Harry.sengaja memakai label nama Cak Harry Ndeso?, karena ia memang terlahir sebagai anak desa dan tidak merasa malu dijuluki wong ndeso.Justru Harry merasa bangga sekali.
"Waduh sudah lupa berapa total jumlah Tik-Tok Cak Harry Wong Ndeso, karena telah berlangsung bertahun-tahun jelas berjumlah ratusan dan kini mulai disukai nitizen."kata Harry kepada Memo Pos.
Konten Harry itu dibikin sendiri mulai dari pengambilan gambar, proses editing, narasi hingga mengupload.Diakui Harry, ia ingin semua desa di Jember dijadikan sasaran konten Cak Harry Ndeso agar bisa jadi acuan wisatawan.
"Ada keinginan seperti itu semua desa di Jember dikontenkan, namun hal itu sulit diwujudkan karena jumlah desa di Jember berjumlah ratusan jadi cuma sebagian kecil saja,"tutur Harry, penggemar jemblem itu.
Disaat ia disibukkan menjadi seorang konten kreator, dia tidak ingin menampilkan desa di media sosial saja.Ia memiliki ide, desa dan ciri khas dimiliki dituangkan dalam bentuk cinderamata untuk wisatawan.
"Sekarang setiap kali selesai ngonten, otak-atik desain untuk kaos, mug, gantungan kunci dan lain-lain.Misal ngonten di Jenggawah, lalu bikin kaos bergambar warung pecel pincuk."tegas Harry.
Produk cinderamata konten Cak Harry Wong Ndeso itu sudah mulai dipasarkan dan tersedia di toko oleh-oleh khas Jember dan kelak setelah Harry purna tugas ingin memiliki outlet khusus cinderamata.
"Harga cinderamata cukup bersahabat, untuk kaos oblong dibandrol dari harga Rp.35 ribu.Wisatawan datang ke desa di Jember, bisa membawa pulang cindera mata khas Jember."ucap Harry.
Suami dari Elok Mashullah itu bangga, karena bisa ikut mempromosikan wisata Jember lewat konten.Ia mengakui, alam Jember sangat indah dan subur, tidak kalah dengan daerah lain sehingga patut untuk dikunjungi.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono
Bagikan ke WhatsApp
