Banyuwangi Punya Tiga Ikon Patung Penari Gandrung

MEMOPPS.com,Banyuwangi - Banyuwangi dikenal memiliki aneka ragam budaya. Salah satunya Tari Gandrung. Kesenian tradisional ini menjadi salah satu ikon Banyuwangi. Tak heran, sejumlah patung penari Gandrung bertebaran di penjuru kabupaten paling timur Pulau Jawa ini.
Ada 3 patung Tari Gandrung di Banyuwangi. Dua di antaranya dibangun oleh Pemkab Banyuwangi sebagai tanda ucapan selamat datang bagi wisatawan.
"Ada 2 patung (penari Gandrung) yang dibangun oleh Pemkab Banyuwangi. Ini sebagai ucapan selamat datang bagi wisatawan dan masyarakat yang akan berlibur ke Banyuwangi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda, Minggu (29/5/2022).
Patung Gandrung ini juga kerap digunakan wisatawan untuk latar foto saat berada di Banyuwangi. Jika Anda penasaran lokasi patung Penari Gandrung di Banyuwangi, simak rincian berikut ini.
1. Patung Gandrung Watu Dodol
Objek patung ini berada di sebelah utara pintu masuk Banyuwangi dari arah Situbondo. Lokasinya berada di pinggir pantai Watu Dodol, tepat di atas batu bantal bekas erupsi Gunung di dasar laut.
Tinggi patung ini sekitar 5 meter. Karena lokasinya berada di pinggir pantai, patung ini nampak menonjol saat matahari terbit maupun terbenam. Sebagian wisatawan juga tampak berhenti dan beristirahat di bangunan tersebut. Sebab,pemandangannya dinilai sangat indah.
2. Patung Gandrung Gunung Kumitir
Patung ini berada di Pegunungan Kumitir, perbatasan Banyuwangi dan Jember. Tepatnya di lintasan akhir Gunung Gumitir. Lokasi ini kerap menjadi peristirahatan pengendara yang melintas di Gumitir.
Dulunya, ada sepasang patung penari Gandrung di tempat ini. Namun, salah satu patung direnovasi menjadi ornamen dan ucapan selamat datang di Banyuwangi.
Patung penari gandrung di sini menyimpan cerita mistis. Konon, patung penari gandrung tersebut bergerak pada waktu-waktu tertentu. Serta pengakuan sebagian wisatawan yang pernah melihat perempuan berkebaya yang menjaga patung tersebut.
3. Seribu Patung Gandrung di Taman Gandrung Terakota (TGT)
Dinamakan Seribu Patung Gandrung karena jumlah objek patungnya yang tampak banyak. Namun, jumlahnya ternyata hanya ratusan. Patung-patung yang terbuat dari tembikar ini berdiri di sepanjang lahan persawahan terasering kaki Gunung Ijen. Tepatnya di kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Penggagas TGT ini adalah Sigit Pramono. Tujuannya sebagai bentuk pelestarian Tari Gandrung sebagai salah satu identitas budaya Banyuwangi.
Patung-patung ini terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di Tiongkok yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259-210 SM). Penataannya melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia dan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo.
TGT tak hanya menyajikan objek patung dan pemandangan alam yang luar biasa. Namun juga pertunjukan kesenian dari amfiteater terbuka dan perhelatan musik jazz yang berjadwal.(Im)