Kades Tinapan Tanggapi Pemberitaan Proyek di Dukuh Bandul

 

Kades Tinapan Istono saat ditemui media ini di WBB

MEMOPOS.co.id, Blora – Kepala Desa Tinapan Todanan, Istono memberikan klarifikasi terkait pemberitaan di salah satu media daring yang menyebut proyek senilai Rp640 juta di desanya mengalami kerusakan sebelum genap satu bulan.

Istono menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab proyek yang dimaksud hingga saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan belum dinyatakan selesai.

“Proyek ini masih dalam proses pekerjaan. kalau nanti dalam masa pengerjaan ada kerusakan, tentu akan langsung pembenahan oleh pelaksana. Jadi tidak benar kalau disebut sudah rusak sebelum sebulan, karena memang pengerjaan saja masih berjalan,” ujarnya, 

Ia juga menyayangkan pemberitaan yang menurutnya tidak seimbang dan tidak mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Menurutnya, sebagai bentuk transparansi, pihak desa selalu membuka ruang komunikasi bagi masyarakat maupun media untuk melihat langsung progres pembangunannya.

“Kami berharap media bisa menyajikan informasi yang proporsional, berimbang, dan sesuai fakta di lapangan, supaya masyarakat tidak salah persepsi,” tambahnya.

Istono mengatakan dalam setiap pembangunan desa, dirinya selalu mengutamakan aspirasi masyarakat. 

Ia memastikan bahwa setiap program dan proyek yang dijalankan merupakan hasil dari musyawarah bersama warga, dan dilaksanakan dengan sepenuhnya demi kepentingan bersama.

Proyek pembangunan di desa, merupakan bagian dari upaya meningkatkan infrastruktur desa yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat. Ia memastikan pengerjaan akan terus diawasi agar sesuai spesifikasi teknis.

Kades Tinapan Istono saat di temui media di WBB (Wisata Banyu Bening) , mengungkapkan ke semua teman teman media, berpesan agar dalam pemberitaan ke publik sesuai dengan keadaan dilapangan dan berimbang. 

Pihaknya juga siap bertanggungjawab penuh apabila terjadi kerusakan dalam perkerjaan proyek pembangunan yang belum selasai, terlebih lagi status jalan tersebut dulunya jalan kabupaten namun, di downgrade status menjadi jalan desa pada tahun 2024.

lanjut Istono mengatakan, Jalan kabupaten sepanjang ± 4 km yang diserahkan di desa dalam kondisi rusak, tentu Ia merasa terbebani,namun, demi masyarakat Ia selalu mengusahakan perbaikan jalan tersebut agar masyarakat ikut merasakan dampak positif. 

(Ardy/Tim)