Efektifitas Reformasi Birokrasi Pada Pemerintah Di Kota Seluma

Oleh :
Fury Fidianti Putri
Mahasiswa Prodi Administrasi publik
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dalam Kinerja suatu organisasi itu sangat penting, oleh karena terlihatnya kinerja
dengan tingkat pencapaian hasil, maka dapat diketahui hasil pekerjaan yang beorientasi
dengan tugas dan wewenang yang diberikan dilaksanakan secara nyata dan maksimal.
Kinerja sutu organisasi yang telah dilaksenakan dengan tingkat pencapaian hasil tertentu,
harus disesuaikan pula dengan visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan sebagai
landasan untuk melakukan tugas yang diemban. Artinya kinerja atau Perfomance merupakan
tingkat pencapaian hasil. Kelurahan sebagai organisasi pemerintahan yang terdepan dan
paling dekat dengan kebutuhan maupun hubungannya dengan masyarakat, yang menjadi
tombak keberhasilan pembangunan.
Dalam melaksanakan pemberdayaan pihak pemerintah kelurahan harus terlebih
dahulu melihat faktor-faktor yang ada melalui analisa kesempatan, peluang, tantangan
maupun hambatan yang ada di era otonomi ini, serta pemberdayaan yang dilakukan haruslah
dapat menjawab kehendak atau keinginan masyarakat di kelurahan sebagai obyek pelayanan
dari pemerintahan kelurahan. Lalu, bagaimana kinerja sebuah organisasi?
Banyak para pakar berpendapat dengan menggunakan indikator dan konsep, seperti
efektivitas, efisiensi dan juga produktivitas untuk menentuk sejauh mana kemampuan sebuah
organisasi dalam mencapai tujuan. Namun konsep dan indikator yang dikemukakan selalu
saja hanya tepat digunakan bagi organisasi swastayang berorientasi keuntungan belaka, hal
ini tentunya berbeda dengan organisasi publik yang berorientasi pada pelayanan kepada
masyarakat banyak tanpa mengejar keuntungan materi. Pelayanan publik bagi kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat untuk menuju suatu pemerintahan yang good governance.
Agenda reformasi birokrasi merupakan langkah di dalam perbaikan kinerja birokrasi
dalam memberikan pelayanan public menjadi isu strategis dari pemerintahan pusat untuk
segera mendapatkan perhatian. Birokrasi yang memiliki kinerja buruk dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintah dan hubungan
yang berkaitan dengan citranya kepada masyarakat.Kinerja birokrasi dapat ditinjau melalui
berbagai dimensi, yang diantaranya adalah dimensi akuntabilitas, responsibilitas dan
responsivitas, yang mana merupakan bagian terpanting bagi aparat dalam memberikan
pelayanan. Kinerja merupakan suatu konsep yang diukur berdasarkan indicator yang sangat
bervariasi sesuai dengan konteks penggunaannya.
Akuntabilitas kinerja paling tidak memberi manfaat (pertama) masyarakat ingin
mengetahui seberapa besar efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan setiap kegiatan publik
oleh pemerintah, yang notabene dibiayai oleh uang rakyat. Pemerintah dapat sekaligus
mengintrospeksi diri terhadap kemampuandari setiap program yang dijalankan apakah
mengarah pada tujuan pada periode akhir perencanaan.
Komitmen pemberdayaan kelurahan tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah
sebagai pelayan masyarakat, sebagaimana Bapak Lurah Napal mengungkapkan bahwa upaya
yang dilakukan pemerintah terhadap pemberdayaan masyarakat telah banyak dilakukan,
karena hal ini merupakan bagian dari bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya.
Upaya-upaya yang ingin ditingkatkan adalah perlunya untuk diteruskan agar masyarakat
berperan aktif dalam proses pembangunan.
Pelayanan public yang diselenggarakan oleh birokrasi merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan umum dimaknai
oleh Lembaga Administrasi Negara (1998) sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan dilingkungan perusahaan negara/ daerah
dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apabilah layanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
layanan yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang diterima melampaui
harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa baik dan buruknya pelayanan tergantung kepada
kemampuan penyedia layanan dalam memnuhi harapan masyarakat secara konsisten dan
berakhir pada persepsi pemakai jasa.
Berdasarkan uraian konseptual, maka pihak kelurahan Napal telah berupaya
semaksimal mungkin mengembangkan konsep pelayanan prima kepada seluruh lapisan
masyarakat secara adil dan merata. Pemberian layanan kepada masyarakat pihak kelurahan
sangat memegang teguh prinsip efisien dan efektivitas. Setiap pelayanan yang diberikan telah
diupayakan untuk menjadi pelayanan yang memiliki kualitas prima, sehingga kepuasan
masyarakat tercapai dan citra pemerintah menjadi baik di mata masyarakat.
Maka dalam pelaksanaan program pemberdayaan kelurahan Napal membuka
kesempatan sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam
mensukseskan program. Adapun yang perlu diketahui bahwa pemahaman dan kesadaran
mengenai pentingnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah membutuhkan komitmen dari
seluruh pihak yang terkait, dimana aktor kunci di dalamnya adalah masyarakat dan
pemerintah.
Bahwa Akuntabilitas aparat kelurahan Napal kecamatan SelumaKota kabupaten
Seluma sudah cukup baik, dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen dan
kesungguhan aparat kelurahan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal
pelaksanakan program pemberdayaan. Responsibilitas aparat kelurahan sudah cukup baik,
dimana hal ini dapat dilihat dari kemampuan aparat kelurahan dalam meminimalisir
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan masyarakat.Dan juga Responsivitas aparat
kelurahan Napal masih perlu adanya perbaikan-perbaikan, hal ini perlu adanya komitmen dan
tindakan aparatur yang intens di dalam melakukanpembinaan kepada masyarakat.