Komunitas Penghobi Bola Tak Mau Ketinggalan Ikutan Berbagi Takjil


MEMOPOS.co.id,Jember - Mungkin tidak sedikit orang Jember belum mengetahui bila di kota tembakau ini terdapat komunitas pecinta grub sepak bola luar negeri, adalah Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) Jember, wadah pecinta klub Real Madrid.
Di hari Minggu (16-3-2025) kondisi hujan deras, mereka nemiliki agenda bagi-bagi takjil di depan Gedung Jember Nusantara, Jalan PB Sudirman 1 Jember.Keseluruhan takjil dibagikan berjumlah 500 plastik berupa minuman dan makanan ringan.
Farhansyah Sya'aini,SH.S.Sos, Ketua PRMI Jember kepada Memo Pos mengungkapkan, berbagi takjil dan buka bersama (bukber) merupakan kegiatan tahunan di bulan ramadan dan melibatkan sebagian besar anggota komunitas tersebut.
"Alhamdulilah walau suasana hujan deras PRMI Jember hari ini sukses berbagi takjil, walau molor 30 menit dari rencana awal karena menunggu hujan redah,"ucap pria itu dan keseharian sebagai staf di Dinas Koperasi Jember.
Sementara itu, Septa Kukuh Efendi, pendiri PRMI Jember menjelaskan, Real Madrid memang sudah lama digandrungi warga Jember terutama kaum muda namun waktu itu belum terbentuk komunitas seperti sekarang ini.
"Saat PRMI Jember berdiri 2010 atau lima belas tahun lalu, beranggotakan 12 orang.Mereka sebagian besar adalah mahasiswa, begitu lulus pulang kampung sehingga tinggal aku sendirian,"jelas Septa sambil menahan nafas mengenang masa lalu.
Ditambahkan oleh Septa, di tahun 2012 PRMI Jember mulai menggeliat, terbukti komunitas itu memperoleh naungan langsung dari Spanyol tempat Real Madrid berasal dan tentulah ini kabar sangat menggembirakan bagi PRMI Jember.
"Hampir di seluruh daerah di Indonesia ketika itu sudah ada komunitas pendukung Real Madrid, cuma Jember belum berdiri komunitas.Untuk diakui oleh Spanyol tidak mudah, komunitas harus bisa menunjukan foto dan kegiatan mereka."imbuh Septa.
Waktu pun terus berjalan, keanggotaan PRMI Jember mengalami peningkatan luar biasa, menurut pria tersebut kini organisasi pecinta Real Madrid tembus lebih dari 300 orang.Mereka dari beragam usia dan beragam profesi, seringkali komunitas ini mengadakan kegiatan sosial.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono