Kopyor Roti Kuliner Legendaris Suku Osing, Jadi Santapan Buka Puasa Khas Banyuwangi

Sugeng Rahayu Alias Mbok Nduk Pembuat Roti Kopyor

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Berbicara keanekaragaman kuliner khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, seakan tiada habisnya. Bahkan, terdapat makanan yang hanya bisa dijumpai pada momen-momen tertentu. Salah satunya seperti Kopyor Roti.

Ya. Kopyor Roti merupakan kuliner yang bisa ditemukan saat bulan Ramadan saja.

Makanan berbahan dasar roti tawar dipadu mie soun, ditambah dengan kuah santan dicampur gula putih. Membuat rasa kuliner peninggalan leluhur Masyarakat Suku Osing ini memiliki cita rasa manis dan gurih. 

Selain itu, teksturnya yang lembut sangat bersahabat dengan lambung. Karena itu, banyak dari masyarakat kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa memilih Kopyor Roti sebagai hidangan pembuka ketika berbuka puasa.

Perlu diketahui, konon katanya kuliner satu ini sudah ada sejak era kolonialisme Belanda. Pasalnya, melihat bahan dasar menggunakan roti yang merupakan makanan orang barat. Kemungkinan makanan ini sudah dikenal masyarakat Suku Osing kurang lebih sejak 1930an.

Proses pembuatan kopyor roti cukup sederhana. Roti tawar diatasnya diberi mie soun, kemudian disiram santan manis yang sebelumnya dipanaskan. Campuran tersebut kemudian dibungkus menggunakan daun pisang.

Selanjutnya dikukus kurang lebih sekitar 60 menit supaya tanak. Aroma daun pisang menambah kenikmatan kopyor roti mampu menggoyang lidah siapa saja yang melahap.

Salah satu pembuat kuliner ini adalah Sugeng Rahayu (55). Dia memproduksi kuliner legendaris di rumahnya yang berada di Jalan Kalilo, Gang Teratai, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi.

"Sekitar tahun 2010 saya menggeluti usaha ini, setiap bulan puasa," Terang Sugeng Rahayu Sabtu, (25/3/2023).

Kopyor roti buatan Mbok Nduk mempunyai ciri khas tersendiri. Ia menambahkan jenang mutiara dan irisan Nangka diatas sajian. Makin penasaran bukan bagaimana sih rasa kuliner legendaris satu ini.

Kopyor roti buatan Mbok Nduk sapaan akrab perempuan kelahiran 1968 ini menjadi salah satu primadona di kalangan masyarakat Bumi Blambangan. "Satu bungkus kopyor roti hanya Rp3000,”Imbuhnya.

Diceritakan Mbok Nduk, mulai pagi  kopyor roti miliknya sudah di pesan dan di bawa untuk dijajakan keliling maupun di tempat stand penjual takjil. “Kalau sudah diambil orang harganya menyesuaikan penjualnya. Bisanya kisaran Rp4000 sampai Rp5000,” Ungkapnya.

Namun, bulan puasa saat ini Mbok Nduk mengaku tidak bisa memproduksi banyak kopyor roti seperti tahun lalu.

Pasalnya, jumlah produksinya sangat turun drastis di bulan Ramadan 1444 hijriah ini Jika dibandingkan pada tahun 2022 lalu. Meskipun saat pandemi pihaknya bisa memperkerjakan 2 orang.

"Tahun kemarin yang ngambil kopyor roti buatan saya sampai 20 orang. Tapi kalau sekarang hanya 4 orang," Terangnya.

Mbok Nduk menambahkan, tahun 2022 sebelum memasuki bulan puasa sudah banyak orang-orang yang meminta barang dagangannya. Bahkan, dia sempat menolak karena kekurangan tenaga kerja. “Gak tau sekarang ini kok bisa turun drastis,” Ungkapnya.

Sebagai informasi, pada bulan Ramadan saat ini Mbok Nduk hanya memproduksi 100 bungkus kopyor roti tiap harinya.

Ayo gaes coba kuliner legendaris kopyor roti khas masyarakat Suku Osing. Dan jika kalian ingin melihat proses pembuatannya, kamu bisa datang di rumah Mbok Nduk yang berada di Jalan Kalilo, Gang Teratai, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi.(Im)

Related

Headline 3712682887613226675

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Kasat Lantas Beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Natal Dan Tahun Baru 2025

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item