Upaya Pemkab Entaskan Masalah ATS, DPRD Blora Dukung Penuh
Istimewa |
MEMOpos.co.id, Blora - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora Jawa Tengah, Siswanto, memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan setempat, dalam upayanya untuk mengentaskan masalah Anak Tidak Sekolah (ATS).
Masalah ini menjadi perhatian serius bagi DPRD Blora. Karena ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
“Kemarin kan ada data iya, itu ada kurang lebih 5000 ATS, lha menurut saya harus dipetakan dengan benar oleh Dinas Pendidikan. Di desa mana, jumlahnya berapa ATS ini dan di jenjang apa. Sehingga setelah kita mengetahui peta, kita akan mencari problem solving (penyelesaian), yaitu mencari solusi atas permasalahan yang ada,” ucapnya, Rabu (1/5/2024).
“Dan nanti itu kita bisa bersinergi dari semua pihak, baik itu pemerintah daerah, DPRD, maupun juga sektor sektor swasta dalam hal ini juga bisa kita nanti CSR dari beberapa perusahaan bisa untuk membantu untuk ATS itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan, Pemerintah Daerah harus memiliki target dari tahun ke tahun. Hal itu dilakukan agar nantinya terkait dengan ATS bisa mencapai target zero.
“Jadi, Pemerintah Daerah harus punya target. Semisal, tahun ini sampai akhir Desember, berapa ATS yang bisa di sekolahkan. Anak tidak sekolah bagaimana biar jadi sekolah, berapa dari 5000 itu, berapa anak yang bisa disekolahkan, dan berapa anak yang belum serta kapan selesainya. Artinya pemerintah harus punya target supaya ATS itu nol,” ungkapnya.
Tak hanya itu, terkait data ATS, dirinya pun berharap kepada Dinas Pendidikan kabupaten Blora untuk keterbukaan informasi publik.
Hal ini dilakukan agar nantinya masyarakat maupun Desa dapat mengetahuinya. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa ke depannya agar mengadakan rapat lintas sektoral.
“Justru data itu harus disampaikan ke publik, artinya ke kepala Desa. Kepala Desa diundang oleh dinas pendidikan. jangan hanya kepala sekolah saja. itu kan lintas steakholder, nanti bisa mengundang Sekda, PMD, Camat, Kades. kan ini rapat lintas sektoral, yang lintasnya bukan hanya Dinas Pendidikan. Nantinya, Sekda yang memimpin rapat, untuk kemudian Kepala Desa tahu,” ungkapnya.
Dirinya juga menyadari, masih banyak anak di Blora yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial maupun jarak tempuh yang jauh ke sekolah, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.
“Sekali lagi ke depan adakan rapat. Jadi, beban itu nggak hanya di Dinas Pendidikan. Tetapi juga ada di Kepala Desa juga, kenapa warganya tidak sekolah, apakah karena ekonomi, sosial dan hal sebagainya. Pada intinya, iya harus sinergi sama pemerintah Desa,” lanjutnya.
Selain itu, Siswanto juga mendukung program beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu. Ia menyadari bahwa biaya pendidikan bisa menjadi hambatan bagi banyak keluarga di Blora.
Oleh karena itu, ia pun berharap bahwa program beasiswa ini dapat membantu anak-anak yang kurang mampu untuk tetap melanjutkan pendidikan mereka tanpa harus khawatir tentang biaya.
Terakhir, Siswanto juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan di masyarakat. Ia percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran ini, orang tua akan lebih memprioritaskan pendidikan anak-anak mereka.
Dalam mengakhiri pandangannya, Siswanto menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam mengentaskan masalah anak tidak sekolah di Blora.
Ia yakin bahwa dengan kerjasama yang solid, masalah ini dapat diselesaikan dan anak-anak di Blora dapat memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.
Dengan dukungan ini, Pemerintah Kabupaten Blora semakin termotivasi untuk mengatasi masalah anak tak sekolah.
Melalui langkah-langkah yang telah diambil dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa Blora dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengentaskan masalah anak tidak sekolah.
(Ardy)