Gara Gara Pinjaman Uang Melalui Oknum Karyawan KSP di Blora.Oknum Sekdes Merasa Kecekik Bunganya

Tampak seorang Oknum Sekdes

MEMOPOS.co.id,Blora - Ramai diperbincangkan lantaran seorang oknum Sekretaris Desa (Sekdes) Berbak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora berinisial N, menggadaikan meminjam uang anggunan BPKB  Mobil Siaga Desa sebagai salah satu jaminan untuk peminjaman uang Rp. 9,5 juta ke salah satu oknum pegawai koprasi di Blora berinisial "A".

Saat dikonfirmasi media dengan adanya pemberitaan viral di online, Senin(22/01/2024).

 Sekdes Berbak mengaku uang pinjaman dari  oknum pegawai koperasi "A" tersebut digunakan untuk keperluan mendesak pribadi jawabnya saat di tanyai media dikantornya Rabu red-(24/01/24).

"Itu memang saya pergunakan untuk keperluan mendesak saya pribadi pak, namun saya menggunakan alasan untuk gothek proyek aspirasi itu hanya  alasan spontan saja karena saya merasa terpojok, Ucap Sekdes 

Ia juga, menjelaskan kronologis permasalahan secara blak-blakan, seingat nya di bulan November dirinya menghubungi temannya yakni "A" oknum pegawai koperasi tersebut, untuk meminjam uang sebesar Rp. 7,5 juta awalnya, namun  "A" di hari kamis hanya dapat memberikan uang sebesar Rp. 5 juta, secara tunai dirumah A,  menggunakan uang hasil pelunasan nasabahnya. Lalu di hari Jum'at ditambah lagi sebesar Rp 1,5 juta  di antar di wilayah kecamatan Ngawen. Kemudian, di hari sabtunya, Ia diberi sejumlah uang lagi secara Tranfer  senilai Rp 3 juta. Jadi, total semua hutangnya Rp 9,5 juta, dengan kesepakatan awal dihitung sesuai aturan pinjaman koperasi kata Sekdes, tetapi dipromis di pisah- pisah olah A, dengan waktu pelunasan 1 bulan dengan jaminan BPKB.

"Memang dalam pelunasan kesepakatan secara lisan molor, kurang lebih setengah bulan, namun dalam penagihan terdapat itimidasi  apabila tidak dilunasi hari ini juga rabu red( 17/1/2024, i maka akan di viralkan.

 Hutang saya yang awalnya Rp. 9,5 juta itu oknum penagihan hutangnya total menjadi Rp. 15 juta dan dilunasi di hari itu juga di rumah sekdes Berbak N, tetapi tidak diberi bukti pelunasan dan tidak diberitahukan besaran suku bunga hutangnya tersebut."  Jelasnya

Namun, Ia juga menyayangkan masalah itu di Up di media online pada hari senin 22/1/2024 malam. Padahal hutangnya sudah clear dengan pihak koperasi atau sudah di bicarakan dengan baik-baik.

" Untuk hutang dengan koperasi sudah clear dan BPKB mobil siaga sudah saya serahkan ke Pemdes."

Setelah itu, saat dikonfirmasi di tempat yang sama dengan sekdes Berbak, Pj. Kepala Desa (Kades) Berbak, Andito membenarkan adanya berita yang telah di kosumsi publik  bahwa penggunaan BPKB Mobil Siaga sebagai agunan pinjaman. 

Namun dirinya juga membantah penggunaan sebagai pelicin untuk mendapatkan dana Bantuan Keuangan (bankeu) Provinsi.

“Iya mas, uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi bukan untuk gotek aspirasi jelasnya..di tahun 2023 sampai di tahun 2024 ini desa Berbak tidak ada bankeu sama sekali. terang Andito.

Sebenarnya, masalah ini antara Sekdes dan orang yang meminjamkan uang sudah tidak ada masalah. Karena uang yang dipinjam sudah dikembalikan.

Andito mengaku tidak mengetahui sejak kapan penggunaan BPKB Mobil Siaga Plat Merah sebagai agunan. Dan saat ini, BPKB Mobil Siaga yang digunakan sebagai agunan sudah dikembalikan.

“Sejak kapannya saya tidak tahu. Tapi setelah pinjaman diselesaikan, Rabu (17/01/2024) lalu, BPKB Mobil Siaga sudah di tangan Pemerintah Desa,” jelas Andito.

Lebih lanjut, Andito menyampaikan, pengakuan penggunakan pinjaman untuk pelicin bankeu tersebut hanya alasan spontan, Hal tersebut, sudah diakui oleh yang bersangkutan. Perlu diketahui, Desa Berbak pada TA 2024 tidak mendapatkan Bankeu provinsi.

“Tahun 2023 lalu, kita tidak dapat. Tahun 2024 ini, Desa Berbak juga tidak mendapatkan Bankeu Provinsi,” beber Andito.

Lalu, Andito menegaskan, penggunakan BKPB Mobil Siaga milik desa sebagai agunan pinjaman   untuk atas nama pribadi tidak diperbolehkan dan bisa dipidanakan.

 Termasuk yang memberikan pinjaman.

Dari hasil investigasi tim media,  setelah konfirmasi ke pihak Pemdes ,itu langsung meluncur menuju ke KSP yang beralamat desa Mojowetan kecamatan Banjarejo kabupaten Blora,terlihat dari sisi kantor KSP tersebut tidak ada tanda tanda kalau itu kantor koprasi bahkan, menanyakan di tetangga dekat tidak tau ,berkali kali dari media menanyakan kantor tersebut akan tetapi sama sakali tidak ada yang mengetahui , kalau di tempat itu ada kantor perwakilan cabang,di karenakan tidak ada tanda, pasangan benner atau papan namanya.akhir muter balik menghubungi pihak pimpinan kantor koprasi, yang bernama pak Imron, yang bersangkutan untuk dikonfirmasi. pimpinanan perwakilan cabang KSP tersebut  membenarkan bahwa "A" adalah pegawai KSP karyawan saya masih aktip disini,akan tetapi untuk permasalahan meminjamkan uang ke sekdes Berbak Ia mengaku tidak mengetahui sama sekali .jelasnya.

" Benar mas, A adalah pegawai KSP sini tetapi saya  selaku pimpinan di kantor ini, dan tidak tau adanya  permasalahan ini mas." Terangnya

Padahal untuk memberikan pinjaman uang dari A, membawa nama KSP, dan sumber dari oknum sekdes uang tersebut dari uang tarikan yang belum laporkan ke pimpinan.ungkap oknum N.

Iya ini kebetulan mas A nya masih di lapangan di daerah Ngaringan mas,nanti segera tak hubungi biar pulangnya segera sampai kantor.dan permaslahan ini biar tidak berlarut-larut tutupnya.

Jam 17: 35 kurang lebihnya pihak media di hubungi bahwa saudara A oknum pegawai koprasi sudah kumpul dikantor.. pihak oknum sekdes dan oknum pegawai koprasi diketemukan,lalu saling menjelaskan kronologis awalnya..banyak berdebatan dan dalih, akhirnya permasalahan tidak ada titik temu..Pungkasnya.

(Ardy)