"Menanam Jiwa Wirausaha: Polije dan Pondok Pesantren Al-Ifadah Sumberjo Mengubah Santri Menjadi Pelaku Agribisnis Terampil"

MEMOPOS.co.id,Jember - Oktober 2023 Pondok Pesantren Al-Ifadah Sumberjo di Jember, Jawa Timur, telah menjadi garda terdepan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan bagi santrinya sendiri. Dengan jumlah santri yang cukup besar, pondok ini tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga berupaya untuk menjadi mandiri dalam penyediaan bahan pangan dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.
Tim akademisi dari Politeknik Negeri Jember (Polije) dan dua mahasiswa yaitu Refa Firgiyanto S.P.,M.Si, Hendra Yufit Riskiawan, S.Kom, M.Cs, Dwi Putro Sarwo Setyohadi, S.Kom., M.Kom dan dua mahasiswa yaitu Dwi Setiyo Pangestin dan M. Ainul Yakin telah berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Al-Ifadah Sumberjo melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023. Bersama-sama, mereka menerapkan program pemberdayaan yang mengintegrasikan sistem agribisnis terpadu dan pengembangan jiwa wirausaha santri melalui pemasaran berbasis e-commerce.
Refa Firgiyanto selaku ketua tim menjelasakan bahwa Berdasarkan pada hasil survey, kebutuhan operasional pondok guna mencukupi kebutuhan pangan berdasarkan survey setiap harinya berkisar Rp 500.000, - Rp. 1.000.000. Hal ini menyebabkan pihak pondok harus pandai mengelola potensi dan sumberdaya yang tersedia. Selain itu, guna meningkatkan minat dan bakat agar santri tidak jenuh, perlu diciptakan adanya aktivitas baru misalnya berkaitan dengan pengembangan pertanian dalam model agribisnis. Maka tim bersepakat dengan mitra akan menerapkan beberapa program dalam rangka pemberdayaan pondok pesantren Al-Ifadah Sumberjo yang mandiri melalui penerapan sistem agribisnis terpadu dan pengembangan jiwa wirausaha santri melalui pemasaran berbasis e-commerce.
Menururtnya, harapan dari kegiatan ini nantinya akan terwujudnya pondok pesantren seperti Al-Ittifaq Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dimana kegiatan usaha pertanian (agribisnis) berlangsung hingga sekarang, bahkan menjadi tulang punggung kegiatan pesantren. Pondok
Pesantren Al-Ittifaq saat ini juga dijadikan sebagai tempat rujukan magang atau pelatihan agribisnis dari santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri.
Hendra Yufit Riskiawan menambahkan alah satu inovasi yang diterapkan adalah sistem smart-vertiminaponik, di mana budidaya sayuran vertikal digabungkan dengan sistem akuaponik untuk menghasilkan dua komoditas sekaligus: sayuran dan ikan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini sangat signifikan, termasuk adanya peningkatan kreativitas santri, penerapan sistem agribisnis terpadu pertama di Kabupaten Jember, dan pengelolaan limbah organik yang lebih efektif.hasil dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan diantaranya terdapat adanya aktivitas baru dalam rangka meningkatkan jiwa kreativitas santri sehingga para santri menjadi tidak jenuh dan lebih fokus kembali dalam belajar; terdapat adanya penguatan penerapan sistem agribisnis pondok terpadu yang pertama kali ada di kabupaten jember, terdapat penerapan sistem smart-vertiminaponik melalui diseminasi hasil riset, terkelolanya limbah organik menjadi produk yang lebih termanfaatkan, dan terdapat adanya peningkatan jiwa wirausaha santri sebagai bekal selepas lulus dari pesantren.
Pengelola Pondok Pesantren Al-Ifadah, Gus Faiq, menyampaikan rasa terima kasih kepada Polije atas kolaborasi ini. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya membantu memperkaya variasi kegiatan di pondok, tetapi juga mendorong pengembangan agribisnis yang lebih maju. Gus
Faiq berharap akan ada lebih banyak kegiatan pengabdian serupa di masa depan untuk terus meningkatkan kemandirian dan kreativitas santri.