Sambut Lahirnya Kanjeng Nabi Muhamad SAW Mengarak Endog-endogan Dengan Iringan Syi'iran Merupakan Tradisi Suku Osing Desa Sembulung

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Darul -Huda Dusun Krajan,Desa Sembulung,Kecamatan Cluring Banyuwangi, dengan mengarak endog -endogan penuh hiasan warna - warni adalah bentuk kecintaan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Lantunan Sholawat dengan nada syi'iran khas logat Osing merupakan momen silathurahim antar warga dalam memperkuat persatuan kesatuan.Tradisi seperti ini bisa ditemui di warga suku Osing di Banyuwangi.Endog-endogan memiliki keunikan tersendiri,selain warga sibuk mempersiapkan sajian berbagai aneka kue dan menghias telor full balutan kreatif Endog-Endogan juga memiliki makna yang sangat mendalam.
Hiasan kertas warna - warni mengartikan bila umat Muslim memiliki berjuta loyalitas dari berbagai kegiatan ditengah masyarakat,sunduk telor 20 cm melambangkan kesederhanaan dan tegak lurus dalam menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW.Dan berbagai sajian makanan dan minuman melambangkan kecukupan rezeki yang melimpah ruah Allah berikan kepada umatnya.
Dalam acara tersebut Kades Suprayitno,Nur Hakim BPD Desa Sembulung didampingi Jaenudin Ketua takmir,Siswanto bendahara,dan Wahid Hasyim Humas masjid Darul Huda dari pagi bersholawat dengan nada khas syi'iran yang di pimpin langsung kyai Kusnadi di serambi masjid.Ratusan umat sangat menikmati keindahan hiasan sepeda dan mobil yang dikawal ketat Banser penuh kehangatan dan kebersamaan yang terpancar dari acara peringatan Maulid Nabi.
Kegiatan religius lainnya seperti pembacaan sirah Nabi dan shalawatan bertujuan untuk memperkuat iman dan kesadaran umat Muslim dalam mengikuti jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Takmir Masjid Darul-Huda,Jaenudin berharap agar nilai-nilai Maulid Nabi yang dipelajari dalam acara ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Acara ini sebagai upaya untuk menghidupkan akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, serta menjaga kerukunan dan persatuan umat Muslim,"Paparnya Kamis,(28/9/2023).
Hal senada juga dijelaskan Nur Hakim agar merawat tradisi Endog-endogan dan Solawatan syi'iran penuh makna ini semoga bisa terus dilestarikan menjadi warisan untuk generasi mendatang,"Urainya.(Im)