Akibat Lahan Rumahnya Dieksekusi PN Banyuwangi Membuat Hadi Suparmanto Shock Dan Hidupnya Terlantar
MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Kedatangan rombongan Pengadilan Negeri (PN) dan Polresta Banyuwangi di Dusun Silirsari RT 4/RW 1,Desa Kesilir,Kecamatan Siliragung bertujuan eksekusi rumah milik Hadi Suparmanto alias Jalil(52).
Sebelum eksekusi dilakukan pihak PN Banyuwangi membacakan surat pemberitahuan sita eksekusi nomor: 3/pen.pdt.Eks/2023/PN Byw Jo.Nomor:31/Pdt.G/2022/PN Byw.
Rumah yang berdiri diatas lahan tanah dengan luas 830 M2 dan lahan tanah luas 771M2 dua obyek yang menjadi sasaran eksekusi adalah harta benda yang didapatkan korban dengan susah payah selama menjadi TKI di luar negeri.
Dengan raut wajah tidak berdaya Hadi Suparmanto yang di dampingi Rike Farel Andika yang merupakan anak tunggalnya hanya pasrah diam seribu bahasa bahkan tidak melakukan perlawanan.Bahkan kedua laki - laki bernasip malang itu hanya pasrah.
Kepada MEMOPOS Hadi Suparmanto biasa dipanggil Jalil mengatakan,saya hormati hukum apapun keputusannya.Perihal eksekusi lahan rumah yang seperti sekarang kita saksikan oleh PN yang dikawal langsung polisi adalah cacat hukum,"Terang Jalil Rabu,(9/8/2023).
Mengapa kami katakan seperti itu,lanjut Jalil dirinya selama ini tidak mengerti apa - apa tentang persoalan almarhum istri dengan KSP Mulus terkait hutang piutang.Saya dalam posisi berada diluar negeri yaitu negara Taiwan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI),"Urai Jalil seraya meneteskan air matanya.
Padahal,melalui pengacaranya R.Tommy Bangsawan SH persoalan tersebut secara resmi sudah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi tentang tindak pidana pemalsuan tanda tangan,dan sampai sekarang perkara sedang berjalan,"Tambahnya.
Lebih lanjut Jalil memaparkan,harta benda kami sekarang sudah habis dan dirampas oleh KSP Mulus,termasuk mobil Ertiga,serta dua motor yang baru kami beli juga ikut menjadi tumbal alias diambil pihak KSP Mulus,"Ungkapnya.
Jalil berharap melalui Tomy Bangsawan SH yang merupakan tumpuannya yang terakhir supaya hukum ditegakan.Karena saya beli jauh sebelum saya menikah.Kok sekarang beralih nama orang lain terus - terang kami bingung,apalagi sekarang sudah di eksekusi dari PN Banyuwangi sedangkan perkara masih berjalan,"Ucapnya.
“Entahlah mas, saya bingung sudah tidak punya apa-apa lagi rumah disita,dan semua yang kami miliki dirampas pihak KSP Mulus.Istri sekarang meninggal karena ditekan dan anak putus sekolah karena kami tidak punya biaya.Saya bisanya pasrah tidak bisa berbuat apa,"Pungkas Jalil dengan mata berkaca - kaca.(Im)
