Pemkab Blora Tangani Sementara Jalan Rusak Parah di Desa Kepoh Jati
MEMOPOS.co,id,Blora - Pemkab Blora, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), lakukan penanganan sementara kerusakan jalan kawasan hutan penghubung Balong - Kepoh, Kepoh - Karangtengah – Gejeg, Sabtu (13/5/23). Hal itu dilakukan sehari setelah Bupati, Arief Rohman, S.IP., M.Si, turun meninjau lapangan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT, menjelaskan, sejak Sabtu (14/5/23), pihaknya langsung turun lapangan untuk melakukan perbaikan sementara jalan rusak di Desa Kepoh.
Penanganan darurat kerusakan jalan itu dilakukan dengan pengurukan grosok di beberapa titik jalan yang rusak parah agar lebih aman dilalui masyarakat.
‘’Dengan Penggosokan jalan itu mudah-mudahan untuk sementara bisa membuat warga setempat nyaman. ‘’Ya, memang sejak Sabtu kami langsung melakukan penggrosokan jalan di Kepoh itu,’’ jelas Samgautama, Senin (15/5/23).
Sementara itu, Menurut Kades Kepoh, Sulawan menjelaskan, penggrosokan jalan di desanya mulai dilakukan Sabtu (13/5/2023) . Sejumlah truk pengangkut grosok datang melakukan penggrosokan jalan yang rusak parah.
"Penggrosokan sebagai upaya darurat tercepat, agar bisa dilalui masyarakat dengan aman. Pasalnya jalan rusak di wilayah Balong – Kepoh, Kepoh – Karangtengah – Gejeg, hingga Kemadoh sangat memprihatinkan," papar Kades Sulawan.
Pihaknya belum tahu penggrosokan ini nanti akan menghabiskan berapa truk grosok. Karena ini bantuan dari Bupati yang memerintahkan langsung DPUPR untuk melakukan penanganan sementara kerusakan jalan di Kepoh, Kecamatan Jati.
“Penanganan yang tepat yaitu dengan penggrosokan (diberi grosok-red), karena untuk mempersingkat waktu. Yang nantinya akses jalan tersebut bisa segera dimanfaatkan warga untuk kegiatan ekonomi,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk besok berlanjut kira-kira yang di grosok ada kurang lebih 2.5 km sampai 3 km, selatan jembatan Ngamis
“Untuk pemberian grosok dimulai hari ini, sepanjang jalan yang jelek. Dan besok dilanjutkan pekerjaan pemberian grosok untuk tambal sulam di selatan jembatan Ngamis,” ungkapnya, Sabtu (13/5/2023) malam.
Pihaknya berharap penggrosokan bisa terus dilakukan sampai Kepoh, Karangtengah dan Gejeg. Setelah itu pihaknya berharap Pemkab dapat melanjutkan pembetonan jalannya.
"Semoga nanti dapat dibeton. Semoga dapat anggaran di APBD Perubahan 2023. Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Bupati yang telah hadir langsung ke Kepoh melihat kondisi infrastruktur di desa kami," ungkapnya.
Diketahui, Bupati H. Arief Rohman Jumat (12/5/23) lalu meninjau langsung kondisi kerusakan jalan kabupaten di kawasan hutan Desa Kepoh, Kecamatan Jati yang membelah hutan Perhutani KPH Randublatung.
"Jumat lalu saya habis dari Kepoh. Saya minta DPU untuk menggrosok jalan yang rusak terlebih dahulu. Kami sedang berupaya mencari anggaran agar pembangunan jangka panjangnya bisa dilakukan," ucap Bupati.
Menurut Bupati, ruas Kepoh - Gejeg - Kemadoh tahun 2022 kemarin baru saja selesai ada perbaikan pemadatan jalan. Namun rusak kembali karena dilintasi truk truk bertonase berat pengangkut hasil tebangan kayu jati hutan Perhutani.
"Ada 138 desa se -Kabupaten Blora yang berada di dalam hutan seperti Desa Kepoh ini. Untuk membangun semua itu tidak mungkin APBD Kabupaten cukup. Sedangkan warga inginnya dibeton. Sehingga kami terus berupaya mencari sumber-sumber anggaran lain di luar APBD Kabupaten untuk melanjutkan pembangunan jalan jalan yang masih rus-k rusak," ucap Bupati.
"InsyaAllah Senin (15/5/2024) kami akan ke Jakarta, silahturahmi ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, atau Bappenas. Salah satunya menyampaikan kondisi yang ada di daerah agar bisa dibantu untuk membangun infrastruktur daerah. Kami juga akan berkomunikasi dengan pimpinan pusat Perum Perhutani, Kementerian PUPR, dan BUMN agar bisa sinergi. Mohon doa nya semoga hasilnya yang terbaik untuk Blora," tambah Bupati.
Untuk diketahui, selama kepemimpinan Bupati Arief Rohman, sejak 2021 hingga 2022 kemarin sudah menganggarkan pembangunan jalan hingga sekitar Rp 450 Miliar.
Termasuk dengan pinjaman bank daerah. Namun anggaran sebanyak itu belum bisa menyelesaikan kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora. Sehingga akan dilanjutkan di 2023 ini dan Pemkab terus mencari sumber pembiayaan lain untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur.