Pentul Seniman Banyuwangi Multi Talenta Yang Tidak Pernah Surut Dalam Berkarya

Budiono Alias Pentul

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Pentul pelawak kondang dari bumi Blambangan memiliki nama asli Budiono lahir di Banyuwangi, 25/07/1969.Sejak kecil, Budiono sudah merasakan getirnya kehidupan. Anak ke 4 dari 5 bersaudara pasangan bapak Jemari dan ibu Samiatun sejak kecil sudah terbiasa menghadapi kondisi ekonomi keluarga yang tak menentu.

Pentul memang sudah nampak kocak sejak dari kecil, juga kelihatan jiwa mandiri serta tubuh senimannya.Penampilanya sejak kecil memang sudah beda, sifatnya yang jahil namun humoris membuat Pentul disenangi banyak teman dan warga masyarakat hingga sekarang menjadi pelawak kondang. 

Pentul sebagai seniman memang sudah mendarah daging sejak kecil.Sifatnya yang periang, pemberani, kocak, pintar dan disiplin, ditambah lagi bisa melukis, menari jaranan, janger, tari kucingan dan masih banyak lagi kreasi serta karya - karyanya yang belum terhitung jumlahnya. 

Pentul yang tidak pernah mati suri dalam berkarya dan mencari terobosan soal seni tidak pernah putus asa. Bersama teman-teman seniman wayang kulit yang tergabung dengan sebutan Paguyuban Madukoro juga mampu menjadi dalang.

Kesuksesan Pentul dalam dunia seni diawali menjadi pelawak,awal cikal bakal dalam meniti karirnya inilah yang kemudian menghantarkan nama Budiono alias Pentul sebagai salah satu pelawak terkenal di kota gandrung Banyuwangi bahkan seluruh Indonesia. Setiap manggung penonton dipastikan terpingkal - pingkal tidak pernah berhenti tertawa.Sampai-sampai para seniman seniornya yang terkenal saat itu merasa tersaingi.

Dalam dunia seni Pentul (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Banyuwangi, khususnya kesenian Janger, Jaranan, wayang orang, dan wayang kulit dll. 

Disinggung dalam menghadapi situasi pandemi cicit -19 ini Pentul benar - benar prihatin. Perubahan dan adaptasi dari para seniman setiap menggelar pertunjukan di masa pandemi selalu gagal. Yang lebih miris lagi saat manggung tiba - tiba dibubarkan oleh satgas covit dan aparat dengan dalih mengundang kerumunan. Padahal menjadi penentu bagi seniman yang mana untuk menitipkan hidupnya dalam mencari ekonomi. 

Dan kami berharap semoga musibah pandemi cepat berlalu selanjutnya nasip seniman bisa bertahan di masa pandemi?,"papar Pentul kepada wartawan ini Rabu,(2/2/2022).(Im)

Related

Sosial Budaya 3697038808994446410

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Kasat Lantas Beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Natal Dan Tahun Baru 2025

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item