Pria Tanpa Busana Yang Mati Di sungai Bernama Hendrik Irwanto Dan Keluarga Minta Autopsi
MEMOPOS.com,Banyuwangi - Keluarga Hendrik Irwanto meminta polisi untuk mengungkap misteri kematian pembuat peti buah itu.
Pihak keluarga telah meminta kepada aparat Polsek Cluring untuk melakukan proses autopsi.
Suparti, istri Hendrik Irwanto, berharap pihak Polsek Cluring bisa segera mengungkap kematian suaminya yang dirasa tak wajar.
"Mudah-mudahan Pak Polisi bisa mengungkap ini semua. Kami dikarunia satu anak usianya 23 tahun bekerja di Bali," harap Suparti sambil menitikkan air mata.
Selain curiga dengan luka yang ada di kepala suaminya, Suparti juga merasa janggal dengan raibnya sepeda motor yang dikendarai almarhum.
Kecurigaan itu kian kuat karena pakaian, dompet beserta handphone korban juga tidak ditemukan di sekitar TKP Sungai Pandan.
Khasan, kakak ipar Suparti, yang ikut mengantar jenazah korban di RSUD Blambangan juga berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab tewasnya Hendrik Irwanto.
"Dibilang korban kecelakaan tapi kok baju, dompet dan HP tidak ada. Sepeda motornya juga tidak diketahui keberadaannya sampai malam ini," timpal Khasan.
Jenazah korban yang sebelumnya disemayamkan di kamar mayat RSUD Genteng langsung dievakuasi menuju Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan Banyuwangi.
Sebab di RSUD Genteng tidak ada fasilitas pendinginnya. Sehingga mayat korban dikirim ke RSUD Banyuwangi agar bisa dilakukan autopsi.
Istri korban dan tiga kerabatnya ikut mengantar jenazah dari RSUD Genteng menuju RSUD Blambangan Banyuwangi didampingi Kapolsek Cluring, Iptu Agus Priyono menggunakan mobil polisi.(Im)