Analisis Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik Pada Kantor Pertanahan Kota Semarang

(Studi Kasus Pelayanan Mandiri Akta Tanah)
Oleh :
Nur Azizatul Ummaroh
Mahasiswa prodi Administrasi Publik
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Pelayanan publik yang ada di Indonesia meliputi beberapa bidang salah satunya
bidang pertahanan. Kantor Pertahanan Kota Semarang sebagai instasi pemerintah yang
bertanggung jawab dalam hal pertahanan memiliki peran penting dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Kantor Pertahanan Kota Semarang memiliki
intesitas permohonan pelayanan yang begitu tinggi rata-rata kurang lebih 15.000/bulan
bidang permohonan, yang menjadi dasar Kantor Pertahanan Kota Semarang untuk melakukan
inovasi dan terobosan berani dengan merumuskan salah satu bentuk inovasi pelayanan.
Program pelayaan yang dimaksud yaitu Pelayanan Online Berbasis Aplikasi Web yang
disebut ‘PERMATA” oleh masyarakat. Penggunaan layanan tidak dikenakan biaya dan
penginputan dilakukan sebelumnya oleh PPAT. Pengguna dapat mengecek dokumen kapan
dan dimana saja. Dengan demikian, pada saat mendaftar ke Kantor Pertahanan tidak perlu
Cara mengecek Sertifikat Tanah
Hasil pra-survey memberikan laporan mengenai pelaksanaan inovasi PERMATA,
yang hingga sampai saat ini masih ditemui beberapa permasalahan, salah satunya adanya
beberapa koneksi server induk dalam masa perawatan atau “error” yang berdampak
terhentinya pelayanan online. Dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi, peneliti
ingin melakukan penelitian apakah inovasi yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota
Semarang dalam rangka memperbaiki kualitas pelayanan public yang telah berjalan sesuai
dengan harapan serta mengetahui dan memenuhi faktor-faktor organisasi yang
mempengaruhi pelaksanaan inovasi Kantor Pertanahan Kota Semarang.
Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik Pelayanan Mandiri Akta Tanah.
1. Relative Advantage
Dengan adanya program inovasi PERMATA, Performance kerja pegawai
Kantor Pertanahan Kota Semarang semakin meningkat. Kantor Pertahanan Kota
Semarang memberikan rasa aman kepada pihak yang dilayani dan membebaskan diri
dari segala resiko keraguan pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat dari penyimpanan
data secara online sehingga sulit untuk diketahui oleh orang lain.
2. Compability
Sarana pada pelaksanaan PERMATA masih sama yang membedakan hanya
pada penambahan loket, loket tersebut untuk pembayaran dan pengambilan berkas
tetap digabung dengan pelayanan manual. Mekanisme atau prosedur telah diatur
seluruhnya dalam buku pedoman yang ada dalam Permata dan memiliki persamaan
dengan pelayanan manual.
3. Complexity
Pada Program PERMATA memiliki tingkat kerumitan tersindiri, mulai dari
jangkauan pelayanan, prosedur sampai pada penggunaan sarana yang ada. Namun
Kantor Pertanahan Kota Semarang dapat mengatasi kerumitan tersebut melalui
pelatihan kepada PPAT untuk dapat mengoperasikan aplikasi PERMATA, sehingga
PPAT dapat mengoperasikan aplikasi PERMATA tanpa merasa kesulitan.
4. Triability
Sarana yang ada pada program PERMATA sering terjadi server-error pada
software yang menghubungkan langsung dengan Kementrian Agraria dan Tata Ruang
dan hal ini tentunya akan menjadi hambatan pelaksanaan pendaftaran PERMATA
oleh PPAT.
Pelaksanaan inovasi dalam rangka memperbaiki kualitas pelayanan publiK. Dengan
melalui program inovasi PERMATA, performance pegawai Kantor Pertahanan Kota
Semarang semakin menunjukkan peningkatan dan kredibilitas Kantor Pertahanan Kota
Semarang mengalami perubahan yang lebih baik daripada sebelumnya.



