Pemkab Blora dan TNI Berkolaborasi Wujudkan Blora Kabupaten Organik

MEMOPOS.co.id, Blora - Pemkab) Blora bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkomitmen kuat untuk mewujudkan Blora sebagai kabupaten organik. Salah satunya berkolaborasi menggelar lomba Gerakan Sejuta Kotak Umat (Geseku), sebuah inovasi yang diinisiasi Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora.
Launching lomba tersebut dilakukan di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Selasa (2/9/25), yang dihadiri oleh Bupati Blora, Dr. H.Arief Rohman dan Dandim 0721 Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono.
Diketahui, inovasi Geseku tersebut diciptakan dalam rangka mendorong para petani, memanfaatkan pupuk organik. Yakni memanfaatkan kotoran ternak sapi diproses menjadi pupuk.
Lomba geseku yang digelar kali ini berkolaborasi dengan TNI, yakni melibatkan Komando Rayon Militer (Koramil) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, menjelaskan, bahwa lomba yang diadakan bertujuan untuk mempercepat target "Kota Sejuta Umat" agar tercapai dengan baik.
Ngaliman berharap Koramil dan Babinsa dapat menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program ini di tingkat desa.
Dandim 0721 Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono, menandaskan, bahwa Babinsa memiliki peran strategis dalam percepatan program ini, khususnya dalam hal jumlah petani yang beralih ke organik.
"Harapannya, program ini bisa mempercepat jumlah petani yang terlibat untuk mewujudkan kabupaten organik. Kami akan terus bersinergi dengan DP4 untuk program ketahanan pangan di tingkat kabupaten, khususnya dalam menciptakan pupuk organik secara mandiri," ujar Dandim Agung.
Ke Cina
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengungkapkan rasa bangganya saat mewakili Indonesia pada 25-29 Agustus 2025 dalam acara Kongres Dunia Distrik Organik (ODC) ke-3 yang diselenggarakan di Kota Datong, Provinsi Shanxi, Tiongkok - China. Kongres Kabupaten Organik Tingkat Dunia 2025.
“Atas izin Mendagri, Mensesneg, dan Gubernur Jawa Tengah. Kami mewakili Indonesia untuk berangkat ke Tiongkok dan semua tiket pesawat serta akomodasi ditanggung oleh panitia penyelenggara dari IFOAM-Organics Asia (Korea) Kantor Perwakilan Hebei Tiongkok,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Blora itu melanjutkan Dalam forum ini, melibatkan International Network of Eco-regions, Global Alliance of Organic Districts dan Asian Local Government for Organic Agriculture (ALGOA). Dan diikuti sekitar 500 peserta, termasuk lebih dari 100 tamu dan pembicara internasional dari lebih dari 20 negara dan wilayah.
Forum ini menjadi ajang untuk bertukar ide dan sharing mengenai pengembangan distrik / kabupaten organik, yang diikuti 68 delegasi dari berbagai negara.
Pengalaman ini semakin memantapkan tekad Pemkab Blora untuk menguatkan kebijakan yang berpihak pada pertanian organik.
"Kami harus menyusun kebijakan yang berpihak kepada organik. Saya berharap Blora bisa segera menyusun Peraturan Daerah (Perda) soal pertanian organik," tegas Bupati Arief.
Lebih lanjut, Bupati Arief menyoroti inovasi yang telah dilakukan Blora melalui program GESEKU (Gerakan Sedekah Kotoran Sapi), yang berhasil mengantarkan Blora meraih predikat Kabupaten Terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Inovasi ini menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi lokal berupa kotoran ternak.
"Ke depannya, program ini bisa kita tingkatkan lagi, karena sebagian besar Babinsa juga bertani. Agar masing-masing desa bisa didampingi oleh OPD terkait," tambah Arief Rohman.
Bupati Arief juga menyebutkan bahwa semangat gotong royong dan potensi pertanian Blora sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo di sektor pangan dan pertanian.
"Dengan semangat gotong royong, potensi Blora yang besar adalah pertanian. Bagaimana kita bisa meningkatkan sektor pangan dan pertanian. Ini selaras dengan program prioritas Presiden Prabowo," tutupnya.
(Ardy)



