Pemkab Blora Segera Tindaklanjuti Konvergensi Penanganan Kemiskinan

MEMOPOS.co.id, Pati - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi melaunching kegiatan Konvergensi penanganan kemiskinan lintas sektor Provinsi Jawa Tengah, dii pendopo Pati, Kabupaten Pati, Senin (4/8/2025).
Hadir, Kasdam, Kapolda, sejumlah kepala daerah dari wilayah eks-Karesidenan Pati, Forkopimda, kepala OPD, camat, kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pendamping lokal desa (PLD), penyuluh pertanian lapangan (PPL). Disamping jajaran lainnya dari kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Dalam acara ini, Gubernur Ahmad Luthfi mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan melalui konvergensi program.
Konvergensi program adalah menggabungkan berbagai intervensi secara terukur, tepat sasaran, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Sebab, berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 9,48 persen, atau mengalami penurunan 0,10 persen poin dibanding September 2024 yang mencapai 9,58 persen. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 3,37 juta orang, turun 29,65 ribu orang dibanding September 2024.
Banyak program yang dilakukan oleh Pemprov Jateng untuk mengintervensi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem secara konvergen, mulai dari bantuan pangan, bantuan sosial, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), peningkatan pendapatan, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan lainnya.
Luthfi optimistis, bila model ini diterapkan di seluruh daerah, target menghapus kemiskinan ekstrem akan tercapai.
“Kalau kita keroyok bersama, tidak akan ada lagi masyarakat miskin ekstrim di Jawa Tengah. Prinsipnya, semuanya untuk masyarakat kita,” ucapnya.
Mantan Kapolda Jateng ini menandaskan, semua dinas, baik provinsi maupun kabupaten/kota, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. “Kita bergerak bersama, mengeroyok permasalahan secara terpadu,” kata Luthfi.
Kerja sama seperti ini, lanjut dia, membuat penanganan kemiskinan ekstrem bisa dilakukan secara komprehensif.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora Sri Setyorini usai mengikuti Launching Konvergensi Penanganan Kemiskinan Lintas Sektor Provinsi Jateng itu, menyatakan akan langsung koordinasi dengan Bupati untuk menindaklanjuti hasil Kegiatan tersebut.
"Nanti kita sampaikan langsung kepada pak bupati dan secepatnya menindaklanjuti arahan bapak Gubernur Jawa tengah," jelasnya.
Kemudian atas dorongan Gubernur Luthfi, peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas diperluas untuk mendukung program pengentasan kemiskinan secara terpadu bersama Petugas penyuluh Lapangan (PPL), pendamping desa, dan berbagai unsur terkait.
"Tentunya ini akan kita rapatkan bersama mengingat ini harus keroyok bersama dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Blora dan jawa tengah," pungkasnya.
Bupati Pati Sudewo menjelaskan, telah melakukan upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya bersama stakeholder terkait.
Pihaknya membangun kerja sama dengan TNI dan Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang dimulai pada April lalu, awalnya difokuskan pada sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Targetnya, produktivitas padi minimal 10 Ton per hektare.
(Ardy)



