Dua Generasi Berbeda Tampil Apik Bawakan Lagu Keroncong Bangkitkan Kenangan Masa Lalu
MEMOPOS.co.id,Jember - Larut dalam irama musik keroncong terpancar dari wajah pengunjung Gedung Jember Nusantara, Jum'at 7 Februari 2025.Mereka terlihat menikmati musik jadul tersebut.
Tampilan Orkes Keroncong (OK) Bridge Java Nusantara betul-betul memukau, mampu mengobati kerinduan para pecinta musik keroncong di Kabupaten Jember.
Para pengisi acara hiburan musik keroncong tersebut tak saja dari generasi zaman old, namun generasi zaman now seolah tak mau kalah ikutan unjuk kebolehan dibidang olah vokal.
Seperti lagu Bengawan Solo dan Bandar Jakarta dibawakan sempurna oleh Dhebora Krisnowati dan FX Suyanto, vokalis keroncong kawakan Jember.
Melihat hal tersebut menjadikan Adam Jibral warga Kecamatan Arjasa tak tinggal diam, meski masih berusia cukup muda, ia ikut nimbrung membawakan lagu keroncong modern.
"Aku ini bukan pelantun lagu keroncong tapi lebih ke musik rock, malam ini mencoba untuk membawakan lagu Always (Bon Jovi) berirama keroncong."terang Adam.
Dalam kesempatan itu pengunjung gedung tersebut juga diberi kesempatan naik ke panggung, lagu Jogja Istimewa tak lupa juga diperdengarkan.
Sementara itu, Yhusa Krida Pancolo, pimpinan musik keroncong tersebut kepada Memo Pos mengakui, bahwa grub itu terdiri tujuh orang personil, baru belajar mengenal musik tersebut mulai Maret 2024 lalu.
"Bridge Java Nusantara memiliki arti jembatan dari Jawa penghubung nusantara, senang sekali diberi kesempatan bermusik di gedung megah ini dan baru pertama tampil di Jember Nusantara."ujar Yhusa.
Sementara itu, Farhansyah Sya'aini staf bidang pemasaran Dinas Koperasi Kabupaten Jember menerangkan, live musik ini bagian dari meramaikan kegiatan UMKM di Gedung Jember Nusantara.
"Alhamdulilah pengunjung bisa terpuaskan dihibur musik keroncong, Dinas Koperasi sebagai pengelola gedung ini menginginkan Jember Nusantara bisa lebih semarak berkat kehadiran live musik."ucap Farhan.
Lelaki itu berharap, siapa saja bisa memanfaatkan Gedung Jember Nusantara ini gratis dan tidak melulu seni musik namun seni lain juga bisa digelar untuk memantik pengunjung datang ke tempat itu.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono
