Redam Konflik Sosial Hadapi Pilkada Perlu Jalin Sinergitas Hingga Tingkat Desa
David Fatahilah (nomor dua dari kanan) pejabat Bakesbangpol Jember, saat memberikan arahan betapa penting sinergisitas pada Pilkada 2024
MEMOPOS.co.id,Jember - Sinergitas dirasa perlu dibangun hingga tingkat desa sekalipun, agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 berlangsung aman tanpa ada konflik sosial, karena mendekati hari pencoblosan suhu politik meningkat.
Sadar akan hal itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember turun ke bawah melakukan sosialisasi, bertempat di Desa Kertonegoro, Jenggawah, Kabupaten Jember diikuti 100 peserta.
Dalam kesempatan itu, David Fatahilah, S.Sos, Kabid Pengawasan Nasional dan Penanganan Konflik, Bakesbangpol Jember, Rabu (13/11) memaparkan, acara sosialisasi itu diikuti puluhan kepala dusun (kasun) dari tiga Kecamatan.
"Semua phak berharap Pilkada 2024 berlangsung aman, pagi ini Bakesbangpol menggelar sosialisasi Sinergi Pemerintah, Aparat dan Masyarakat dalam Mencegah Konflik Sosial pada Pilkada 2024."ucap David kepada Memo Pos.
Dikatakan pula oleh David, sengaja Bakesbangpol Jember mengundang kasun.Mengingat, kasun merupakan kepanjangan tangan pemerintah desa paling bawah.Hadir di acara itu, polsek, koramil serta Forkompimcam.
Acara tersebut juga mengundang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diwakili Wiwin Riza Kurnia, Divisi Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten Jember, menjelaskan terkait penanganan pelanggaran oleh Bawaslu.
"Pemahaman publik seputar penanganan pemilu, justru menimbulkan isu krusial di media sosial.Selama masa kampanye ini, ada 27 laporan atau temuan.Dari jumlah itu, 20 pelanggaran dituntaskan Bawaslu." tutur Wiwin.
Menurut perempuan itu, jumlah pelanggaran dan temuan di Kabupaten Jember tersebut cukup tinggi dibanding kabupaten lain.Wiwin mencontohkan, di Bondowoso cuma 3 kasus, karena konflik sosial di setiap daerah berbeda.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono