Produk Tempe dari Koro, Produk Unggulan Al Ishlah Jenggawah

Proses Perendaman Bahan Baku Koro

MEMOPOS.co.id,Jember - Saat ini di Kabupaten Jember telah terjadi kenaikan kembali harga kedelai impor yang sebenarnya sudah berlangsung beberapa kali. Harga yang sempat membumbung tinggi dan naik hingga menyentuh Rp. 12.750,- menyebabkan banyak pengrajin tempe menjerit dan akhirnya tidak berproduksi. “Produksi kami juga menurun omzetnya hingga 80%” kata Ahmad Muin S, pengasuh dan sekaligus pimpinan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Pondok Pesantren Al Ishlah Jenggawah. Bagi pengrajin yang masih bertahan, penurunan omzet tentu juga menyebabkan pengurangan tenaga kerja, termasuk yang dialami oleh KUB Al Ishlah Jenggawah. Disisi lain, terdapat limbah dari hasil whey tahu di sekitar Ambulu yang cukup memprihatikan dan menimbulkan konflik horisontal dengan masyarakat sekitar. Salah satu solusi dan terobosan yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan biji koro dan atau jagung yang ketersediaannya cukup melimpah. “Kami telah menemukan metode untuk memanfaatkan whey tahu sebagai bagian dari proses pengasaman (perendaman) dan penggunaan bakteri hasil temuan riset sebelumnya, untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan masa simpan dan kadar protein”, demikian Heri Warsito, ketua pengabdian, menyampaikan. “Malah justru waktu perendaman akan berkurang dari semalaman menjadi hanya 4 jam saja”, imbuhnya. 

“BOD limbah whey tahu juga turun selepas digunakan sebagai media pengasam dan berpotensi tidak membahayakan lingkunan” ujar Heri, panggilan akrab Heri Warsito. 

Hasil egiatan pengabdian telah berjalan dengan baik dan cukup menggembirakan, dengan potensi peningkatan produksi, meskipun tidak dipungkiri masih perlu pengenalan yang lebih intensif ke konsumen dengan menyampaikan manfaat lebih dari tempe koro (peningkatan protein). Para pengrajin di sekitar pondok juga cukup antusias dan memahami proses yang dilakukan. “Hanya saja khusus untuk pembiakan bakteri, nanti kami berikan ke staf pondok yang terpilih dan kami latih, menimbang khusus pembiakan memerlukan pengetahuan tambahan”, ujar Heri, saat diwawancara dan didampingi oleh anggota tim dan mahasiswa. 

Adapun target pemasaran dan komersialisasi ke pasar yang lebih luas (supermarket) akan diupayakandi akhir Desember 2024. Produk unggulan yang diinisiasi Polije juga memiliki output luaran di book chapter yang akan diterbitkan oleh salah satupenerbit dari New York, sehingga berpotensi menjadi catatan dan perhatian dari banyak pihak, khususnya, bisa jadi, menjadi potensi eksport kelak.

Related

Ekonomi Bisnis 1017668351149238903

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

SELAMAT HARI JADI KABUPATEN BLORA 1749 h 11 DESEMBER 2024 11 DESEMBER

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item