Atasi Penurunan Produksi Padi Akibat Dampak Perubahan Iklim, POLIJE Diseminasikan Teknologi Pengendalian OPT Terpadu

Masyarakat Lembangan saat Foto Bersama Dengan Dosen Polije

MEMOPOS.co.id,Jember - Pertanian menjadi sektor yang mengalami dampak paling serius akibat perubahan iklim. Kenaikan suhu akibat perubahan iklim telah memicu ledakan hama dan penyakit tanaman padi sehingga menyebabkan turunnya produksi. 

Hal ini tentunya akan mengancam ketahanan pangan nasional. Hal itulah yang melatarbelakangi tim Akademisi Politeknik Negeri Jember untuk melakukan diseminasi teknologi pengendalian OPT terpadu untuk meminimalisir kegagalan panen padi. Ketua Tim Pengabdian yang juga Dosen Jurusan Produksi Pertanian, Iqbal Erdiansyah S.P., M.P. mengatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam rangka mengatasi tingginya serangan hama wereng batang coklat (WBC) dipertanaman padi petani di Desa lembengan, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Teknologi pengendalian OPT terpadu yang didiseminasikan pada kegiatan tersebut meliputi teknologi pestisida asap cair tempurung kelapa dan agen hayati Trichoderma. Asap cair mengandung senyawa fenol, benzopiren, dan beberapa asam organik yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati pembasmi hama tanaman.

 Sementara Trichoderma berfungsi sebagai bakteri pengurai tanah yang sangat efektif dalam upaya pencegahan serangan patogen tular tanah dan mampu menguatkan tanaman agar lebih tahan terhadap serangan patogen atau virus tanaman. “Hama WBC ini selain menyerang padi, juga merupakan vektor penyakit kerdil pada padi, sehingga memang memerlukan pengendalian yang terpadu dan intensif, karena jikatidak dikendalikan akan menyebabkan gagal panen atau bahkan puso.” Kata Iqbal saat melakukan sosialisasi tersebut.

 Anggota tim pengabdian, Ir. RR. Liliek Dwi Soelaksini, M.P. dalam kegiatan tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu hama padi yang perlu diwaspadai adalah wereng batang coklat (WBC). Kemampuan WBC merusak wilayah pertanaman padi sangat cepat. Akibat serangan wereng tanaman padi menguning dan mengering, dan akhirnya gagal panen. 

“Keberadaan wereng ini tentu akan mengancam pertumbuhan tanaman padi, oleh karenanya kita perlu mengenali dan mengetahui cara pengendalianya secara efektif.” Ungkap Liliek.Sementara anggota tim lainnya Berlina Yudha Pratiwi, S.E., M.S.A., Ak dari Jurusan Bisnis Politeknik Negeri Jember menyampaikan bahwa selain intensifikasi sektor farm, pihaknya juga akan membantu petani dalam mengelola sektor off-farmon-yakni dengan pendampingan pengelolaan keuangan dan manajemen pemasaran.

 Harapannya petani dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal manajemen keuangan dan pemasaran sehingga dapat meningkatkan keuntungan mereka.

 “Selama ini petani masih menjual padi dalam bentuk gabah kering kepada tengkulak, sedangkan bila dijual dalam bentuk beras untungnya bisa dua kali lipat dan itu dapat meningkatkan pendapatan mereka.” Pungkasnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan implementasi dari program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV), Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2024. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan dan merupakan implementasi dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Politeknik Negeri Jember. 

Related

Ekonomi Bisnis 6604384359813300174

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Selamat Dan Sukses Untuk DPRD Kabupaten Blora

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item