Dua PAMTER PSHT Ranting Patrang Ciduk Warga Gadungan
Warga Gadungan Saat Menyampaikan Permintaan Maaf MEMOPOS.co.id,Jember - Singkat saja Inisial FL merupakan siswa protolan sabuk polos PSHT, sedangkan inisial AA merupakan salah satu warga pencak silat yang ada di Jember, dan ia mencoba-coba mengikuti latihan PSHT dan protol juga di sabuk polos. Mereka berdua sama-sama protol latihan PSHT 5 bulan yang lalu.
Setelah protol mereka berdua sengaja melakukan pelanggaran privasi Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan berfoto keren menggunakan jurus pasang PSHT ala jemberan dan digunakan sebagai foto profil whatssapp maupun foto profil instagram. Lalu foto-foto tersebut di sebarluaskan melalui story whatssapp dan instagram mereka sendiri, yang mana hal tersebut sangat dilarang oleh Organisasi PSHT untuk tidak disebarluaskan karena hal itu adalah privasi bagi Organisasi PSHT dan hal tersebut hanya boleh di lakukan oleh Warga sah PSHT. 
Saat ditemui MEMO POS Ketua Rayon Banjarsengon Membenarkan kejadian tersebut, "Ya mas sudah seminggu lamanya foto-foto tersebut tersebar di dunia maya". Hingga akhirnya salah satu Warga PSHT Banjarsengon menemukannya di story whatssapp dan instagram, sebut saja Rizal. Warga PSHT tersebut mengetahui dan melaporkan ke Ketua Rayon Banjarsengon,"Terangnya.
Pada hari rabu sore tgl 05 Desember 2023, mereka berdua di hubungi oleh Warga PSHT dan di minta untuk datang dan klarifikasi mengenai foto-foto tersebut. Akan tetapi inisial FL dan AA lebih memilih menghindar dan berbelit-belit. Sempat juga ponselnya tidak aktif ketika di hubungi pada hari itu,"Ujar Dwi Selaku Ketua Rayon Banjarsengon.
Selang 2 hari kemudian ponsel mereka berdua aktif dan kembali di hubungi oleh Warga PSHT Patrang akan tetapi mereka berdua tetap beralasan bermacam-macam. Hingga akhirnya para Warga PSHT geram dan melaporkan ke Pelatih Tetap Rayon Banjarsengon untuk mencari serta melakukan broadcast ke semua Warga Terate Patrang.
Para Warga Terate Patrang akhirnya memburu keduanya. Hingga salah satunya FL terciduk di jalan oleh beberapa Warga PSHT tanpa melakukan aksi kekerasan, lalu di bawa ke Rayon Banjarsengon. Sedangkan AA di minta untuk datang dan di dampingi pamannya yg merupakan Warga PSHT. Lalu mereka berdua di bawa ke Rayon Banjarsengon untuk di tindak lanjuti dan di introgasi oleh ketua Rayon Banjarsengon (Dwi Rendra), Pamter (Fadil dan Lukman), serta Pelatih Rayon Banjarsengon sendiri (Putra),"Ungkapnya
Setelah melakukan introgasi pada inisial FL dan AA, akhirnya mereka berdua mengakui kesalahannya karena telah sengaja melanggar privasi Organisasi PSHT dan di beri penjelasan terhadap yg bersangkutan sesuai aturan dalam PSHT. Pada hari itu juga permasalahan di selesaikan oleh Ketua Rayon Banjarsengon serta jajarannya dengan dibuatkan surat pernyataan bermaterai dan di buatkan video klarifikasi atas pelanggarannya demi menjaga hal-hal yang tidak di inginkan di luar.
Mereka berdua menyetujuinya dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya kembali, dan jika mengulangi lagi maka mereka berdua siap mengikuti latihan PSHT dari awal hingga menjadi Warga PSHT atau mereka juga siap di proses secara hukum atau di proses oleh organisasi PSHT dengan aturan yang sudah di tetapkan,"Pungkasnya
Kang Mas Jono Selaku Ketua Cabang PSHT Jember menjelaskan, Jadi di organisasi PSHT Persaudaraan sudah mendarah daging artinya di lihat dari perilakunya sudah kelihatan.
Lebih lebih di PSHT tiap warganya sudah punya kode sendiri, kalau ketemu kode akan di tampakkan dan akan di jawab dengan orang yang dikode,"jelasnya
Kode ini berlaku seluruh Indonesia bahkan dunia karena PSHT hanya satu pusatnya di Madiun dengan Ketua Umum Kang Mas Drs Murdjoko HW,"Katanya
Ketua Cabang menyarankan keduanya untuk ikut latihan, karena di PSHT ini mencari Saudara bukan mencari musuh dan di ikat dengan latihan pencak silat,"tambahnya
(Andik)
