Patroli Gabungan Dan Sosialisasi Dilakukan Petugas TN Alas Purwo Antisipasi Kebakaran Hutan

Petugas TN Alas Purwo saat lakukan patroli

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Petugas Balai Taman Nasional Alas Purwo, melakukan patroli intensif untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Selain itu, petugas juga dibekali dengan arahan dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kegiatan lain kepada masyarakat, berupa himbauan kepada pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu karhutla, dan pengecekan random barang bawaan pengunjung, pengecekan rutin sarpras pengendalian karhutla, pemeliharaan sekat bakar, dan pembakaran terkendali,”Jelas Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo, Novita Kusuma Wardani, Senin (18/9/2023).

Pihaknya menyebut, kegiatan itu berdasarkan arahan Presiden Jokowi untuk aktif dalam mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bersama jajarannya, pihaknya meminta agar berperan aktif dan bergerak lebih cepat untuk memutus api membesar.

“Balai TN Alas Purwo bekerja seoptimal mungkin untuk mencegah kebakaran hutan dan melaksanakan pesan Menteri LHK : Kita ada, Kita bekerja dan secara nyata mengurangi ancaman karhutla agar tidak menjadi bencana asap,”Tandas Novita.

Berikutnya dalam briefing patroli pencegahan karhutla, ia sampaikan bahwa sesuai dengan data yang disampaikan Menteri LHK dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, bahwa masa rawan puncak titik api antara 6-16 September 2023. Hal ini diantisipasi melalui kegiatan pengendalian diantaranya patroli bersama pencegahan kebakaran hutan.

Novita menjelaskan BTN Alas Purwo merupakan salah satu kawasan yang rawan bencana kebakaran di antara kawasan taman nasional lainnya. Hingga kini, ada beberapa kawasan yang terjadi karhutla seperti di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Gunung Arjuno dan beberapa wilayah Jawa Timur.

“Oleh karena itu, kami perlu sinergi dan bahu-membahu dengan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan baik dari Balai TNAP, Perum Perhutani KPH BWS, TNI, Polri, Pemkab Banyuwangi dan masyarakat,”Ungkapnya.

Dalam patroli dan sosialisasi karhutla ini tidak hanya dilakukan boleh petugas Balai TN Alas Purwo. Tapi, ada instansi lain yang turut terlibat, salah satunya Perhutani.

Kepala KPH/Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, berharap kegiatan patroli dan pengendalian karhutla berjalan sesuai rencana. Harapan besarnya agar sumberdaya hutan tidak terkena dampak kebakaran hutan.

“Semalam di beberapa wilayah Banyuwangi turun hujan yang cukup deras, dan semoga hal ini dapat menjaga kelembaban di hutan agar tidak terjadi kebakaran,”Jlentrehnya.

Sebelumnya, patroli bersama dilaksanakan tanggal 14 September diikuti oleh total 83 personel, 56 orang dari TNAP dan 25 orang dari KPH BWS, serta 2 org dari Polsek Tegaldlimo. Tidak hanya itu, juga ada petugas Masyarakat Mitra Polhut (MMP) TNAP, Masyarakat Peduli Api (MPA) TNAP dan LMDH Perhutani.

Patroli bersama pencegahan kebakaran hutan dilakukan pada lokasi rawan dan telah dilakukan analisis sebelumnya (overlay tren kejadian kebakaran. Termasuk kondisi tegakan dan seresah, jarak kawasan dengan pemukiman serta beberapa faktor lainnya).

Patroli dibagi dalam 5 tim pada lokasi Gunung Kunci dan Curah Jero (Resor PTN Rowobendo), Curah Kembang, Blimbingan (Resor PTN Kucur) dan Kayu Aking (Resor PTN Sembulungan) serta wilayah KPH Banyuwangi Selatan.

Untuk diketahui, El Nino merupakan fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia. Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), El nino yang terjadi di Indonesia tahun ini diprediksi akan menjadi salah satu yang terkuat dan dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sedangkan, kondisi diperparah dengan puncak musim kemarau diprediksi pada bulan September ini. Sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya karhutla.(Im)