Sound System Sahur Keliling Bikin Resah, Dua Polsek Di Banyuwangi Mengambil Sikap

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Seruan sahur keliling menggunakan sound system dengan suara berlebihan mulai meresahkan.
Suara sound system yang menggelegar dan memekakkan telinga membuat warga yang tinggal di dekat jalan raya merasa terganggu karena membuat kaca rumah bergetar.
Sekretaris Kecamatan Cluring, Titik Handayani, mengungkapkan keluhan itu ketika kendaraan pengangkut sound system sahur keliling lewat di depan rumahnya pada Minggu 10 April 2022 dinihari.
"Dua kendaraan (sound system) lewat depan rumah, horek rasane omahe (rumah terasa bergetar)," keluh pejabat asal Dusun Talunrejo, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring.
Parahnya, kendaraan pengingat sahur menggunakan sound system ini kadang membuat konvoi di jalanan layaknya karnaval dan memicu kerumunan.
Antar sesama sound system saling beradu gengsi menunjukkan sound dengan suara paling bagus dan menggelegar.
Informasinya, di sekitar RTH Tampo terjadi keruwetan kendaraan sound system pengingat sahur keliling dengan suara yang memekakkan telinga tersebut.
Kapolsek Cluring AKP Agus Priyono mengaku telah membubarkan kendaraan sound system pengingat sahur keliling yang meresahkan itu.
"Gak ada acara thethek itu. Lha wong anak thethek saja dibubarkan di SPBU Cluring, Koramil dan Pertashop Tampo," terang AKP Agus Priyono.
Di Purwoharjo, Kapolsek AKP Budi Hermawan juga melakukan penindakan serupa. Patroli sahur digelar untuk menertibkan kendaraan sound system keliling dengan suara yang berlebihan.
Boleh sahur keliling asal tidak menggunakan sound system yang keras dan menggelegar sehingga mengganggu lingkungan," terang Kapolsek Purwoharjo.
Demi kenyamanan warga yang sedang menunaikan makan sahur Minggu 10 April 2022 dinihari, jajaran Polsek Purwoharjo menggelar patroli sahur.
Petugas menegur dan menghalau rombongan sahur keliling dengan suara sound yang berlebihan.
"Kita hentikan, diberi arahan bahwa seperti itu tidak boleh. Niatnya baik membangunkan orang puasa agar sahur namun caranya justru keliru. Warga malah terganggu dengan gelegar suara sound system," terang AKP Budi Hermawan. (Im)