Kuatir Mati Suri Pegiat Seni Wayang Kulit Madukoro Lakukan Safari Pagelaran

Ki. Pentul saat Tunjukan Bereaksi Guyonan limbuk dan Cangik

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Pegiat seni wayang kulit memang sangat terdampak miris akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia ini.

Dalam hal ini dibutuhkan bantuan untuk meningkatkan kemampuan inovasi dan eksplorasi berbagai potensi para penggiat kesenian wayang agar mampu menghadirkan solusi sehingga tetap produktif di masa pandemi ini seperti sekarang ini.

"Para penggiat seni wayang di masa pandemi ini memang menghadapi situasi seperti memakan buah simalakama. Di satu sisi untuk bertahan hidup harus menggelar pertunjukan, di sisi lain pandemi membutuh pembatasan kegiatan," kata Ketua paguyuban Madukoro Goib Siswoyo kepada MEMOPOS.com Rabu,(2/2/2022). 

Saat berbincang dengan Media ini di pentas pagelaran Dusun Kedawung, Desa Sraten, Kecamatan Cluring Ki Goib Siswoyo mengatakan,persoalan nasip para seniman di Banyuwangi khususnya pata dalang dibutuhkan bantuan pemikiran dari berbagai pihak agar para penggiat kesenian seperti para dalang mendapatkan solusi untuk menghadapi kondisi pandemi ini.

Siswoyo juga mengakui, potensi yang dimiliki para dalang muda dibumi Blambangan sangat besar sekali, untuk itulah cara mengembangkan kesenian wayang agar bisa terus dinikmati masyarakat luas perlu campur tangan berbagai pihak biar terkesan tidak mati suri. 

Seperti contoh yang kami lakukan pada malam ini merupakan salah satu upaya mementaskan wayang secara safari pagelaran setiap satu bulan sekali bisa dicoba sebagai salah satu solusi sekaligus agar budaya wayang kulit tidak musnah.

Hal senada juga dipaparkan Pembina dan pelatih Madukoro Ki Prasetyo Anom Carito, pertunjukan wayang sebagai sarana penyampai pesan kepada masyarakat memerlukan dorongan kreativitas yang memadai agar mampu membangun konten atau tokoh yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga dapat dinikmati masyarakat luas.

Ki Prasetyo menilai dalang muda memerlukan pembinaan agar dapat mengembangkan potensi diri.

Diakui lagi oleh Prasetyo bahwa di masa pandemi nasip para dalang - dalang kesulitan memperoleh izin untuk dapat mementaskan wayang di hadapan masyarakat.Dan yang lebih miris lagi untuk bertahan hidup kami sampai jungkir balik mempertahankan seni budaya wayang kulit jangan sampai terkikis serta kami bersama rekan - rekan paguyuban Madukoro tetap bertahan. (Im)

Related

Sosial Budaya 8785460993110658717

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Kasat Lantas Beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Natal Dan Tahun Baru 2025

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item