Jurang Sengkan Mayit Ijen Akan Dipasang Pagar Pembatas Pasca Tewaskan Pasutri

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Pasca-kecelakaan yang menewaskan pasangan suami istri asal Banyuwangi, jalur maut menuju TWA Kawah Ijen bakal diberi pagar pembatas. Di titik mana sajakah pagar pembatas akan dipasang?Satlantas Polresta Banyuwangi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) sudah melakukan survei di beberapa titik lokasi pemasangan pagar pembatas yang berbahaya bagi pengendara kendaraan.
Lokasi pemasangan pagar pembatas diprioritaskan di jurang Sengkan Mayit, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Jalur ini sangat berbahaya karena memiliki kedalaman sekitar 30 meter. Selain itu, jalur yang berbelok tajam, membuat pengendara agak kesulitan jika melaluinya.
Kasat Lantas Polresta Banyuwangi Kompol Akhmad Fani Rakhim mengatakan beberapa jalur berbahaya di sekitar TWA Kawah Ijen bakal dipasang pagar pembatas. Pihaknya telah melakukan survei untuk pembangunan pagar pembatas tersebut.
"Sudah kami ukur kemarin panjangnya sekitar 35 meter yang akan dipasang pagar pembatas," kata Fani kepada detikJatim, Kamis (10/2/2022).
Pagar pembatas jurang ini bakal menjadi solusi untuk menekan dampak kecelakaan yang sering terjadi di jalur setempat.
Sebab, kata Fani, berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, jalur maut Sengkan Mayit ini sudah beberapa kali memakan korban.
Terhitung mulai 2019 hingga kini, ada sekitar 7 sampai 8 kejadian kecelakaan di tempat serupa.
"Sehingga upaya pencegahan dengan pemberian pembatas jalan, seumpama terjadi insiden serupa agar tidak sampai bablas ke jurang," ungkapnya.
Fani menyebut, rencana pemasangan pembatas jalan di kawasan setempat akan dilakukan secepatnya. "Maksimal akhir bulan sudah dipasang," imbuh dia.
Jurang di Jalur Ijen Karena Human Error
Selain pemasangan pagar pembatas jurang, pihaknya juga akan memasang papan imbauan di sekitar lokasi.
"Kita pasang rambu petunjuk penggunaan gigi satu di titik itu, biar nanjaknya kuat," jelasnya.
Fani juga menyarankan jika masyarakat yang hendak melewati jalur Ijen, agar menggunakan kendaraan bergigi atau manual. Serta memastikan kondisi kendaraan benar-benar prima dan tidak kelebihan muatan.
"Memastikan kendaraan yang kita gunakan betul-betul siap, mulai rem, kondisi mesin, jika kondisi kendaraan tidak memungkinkan, lebih baik jangan naik," pungkasnya.(Im)