Apa Kabar Lawan Petahana?

Baner Para Calon Bupati Terpampang

Penulis : Andik Sugiono (Pemred Memo Pos) 

MEMOPOS.com,Jember Maret di tanggal muda tahun 2020. Sebelas pimpinan partai politik pemilik kursi di gedung DPRD Jember, berkumpul menggelar konsolidasi. Tajuk merebut kekuasaan, siap melawan petahana. Keroyok petahana, karena dengan itu mengalahkannya. 15/3/20

Para petinggi lokal partai politik di Jember bersuara. Salah satunya Sekretaris DPC PKB Jember, Ayub Junaedi. Dia bersama Ketua DPC PPP Jember, Mahdini Faruq, meminta kesebelas partai politik meninggalkan egonya, untuk bersatu melawan petahana : dr. Faida. Ya, kira-kira begini : keroyok Faida, pendopo untuk kita.

Ketua DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan, juga blak-blakan di forum itu, berharap kesebelas partai politik di Jember, head too head lawan petahana. Kenapa demikian? , bisa jadi mereka kelepek-kelepek lawan Faida, jika tak mengeroyoknya. he he

Namun tak berselang lama. Seputaran kota Jember, mulai ramai baliho DJADI : Djoko Susanto - Ayub Junaedi. Baliho foto Mantan Kepala BPN Jember bersama mantan Wakil Ketua DPRD Jember, itu terpasang gagah dengan baju batik dan jas ala Ansor, Ayub Junaedi.

Menarik. Sebab di pojok atas, terpasang logo PKB,  Ansor, Banser, serta SBA Institute. Sebuah lembaga milik Syaiful Bahri Ansori : Ketua DPC PKB Jember yang juga anggota DPR-RI. Tak kalah menarik, ada GUS di depan nama Ayub Junaedi. Sebelumnya CAK Ayub, kini mendadak berubah jadi Gus Ayub.

Semakin sulit bersatu melawan petahana, setelah tersebar baliho DJADI, kemudian disusul surat DPP PAN yang seolah-olah sudah siap merekomendasikan Hendy Siswanto, sebagai Calon Bupati Jember versi PAN. Namun surat itu disebut Ketua DPD PAN Jember Lilik Niamah, bukan sebagai surat rekomendasi resmi partainya. Terlebih terbit sebelum kongres PAN digelar.

Ya, surat itu terbit pada 07 Februari 2020, yang ditandangani Tim Pilkada PAN pusat : Viva Yoga Mauladi. Padahal PAN Jember juga ikut dalam pertemuan 11 parpol siap lawan petahana. Bahkan, PAN bersama Demokrat Jember, pun menggelar pendaftaran bersama calon bupati dan wakilnya, 19-21 Februari 2020. Kira-kira dua pekan setelah surat pusat terbit.

eng ing eng.... Boleh dong, saya menyebut ada upaya Pe-Ha-Pe. Kenapa?  Sebab loginya, daftar dulu, baru keluar juara. Ini seperti juara ditentukan duluan, baru pendaftaran dimulai. Kasian, padahal sudah ada yang pakai topeng. Ada pula yang berkalung bunga birunyaa partai.

Namun apa pun itu, rakyat yang berdaulat. Mau direkom partai, atau mau dikeroyok partai sekali pun, asal rakyat berkendak, tuhan pun pasti merestuinya. Sebelum menunggu coblosan yang masih tanggal 23 September 2020, yuk baca link Memopos.com sambil seruput kopi. (ndik)