Dekan Fisipol Ummat Drs. H. Junaidi Telah Tiada
https://www.memopos.co.id/2019/08/dekan-fisipol-ummat-drs-h-junaidi-telah.html
Kiri,Rektor UMMAT,tengah Ketua PGRI NTB.Kanan Penasehat Hukum Kakanwil Kemenag NTB.
MEMOPOS.com,Mataram-Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.Telah meninggal Dunia, Drs.HM.Junaidin, MM, Dekan FISIPOL UMMAT di Rumah Sakit Umum Kota Mataram NTB,Minggu (11/8/19).
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT)Dr.H.Arsyad Gani,M.Pd,ditemui Wartawan disela-sela kesibukan di Rumah Duka Komplek Perumnas, Tanjung Karang Kecamatan Ampenan,Kota Mataram NTB,Minggu (11/8/19).
Rektor menjelaskan "semasa hidupnya, Almarhum H.Junaidin berwasiat,jika Ia (Junaidin Red) meninggal dunia dimohon kepada Rektor UMMAT untuk menyampai kan kepada keluarga, maupun kepada jamaah dan warga Perumnas,agar Junaidin di makamkan/dikebumikan di Pekuburan Perumnas,Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan,Ampenan, Kota Mataram,NTB." Jelasnya.
Hal itu perlu disampaikan Rektor" UMMAT,dengan adanya keinginan keluarga almarhum agar almarhum dimakamkan di Lombok Tengah akan tetapi setelah mendengar penjelasan Rektor maka semua keluarga almarhum sepakat dan salut kepada Rektor UMMAT yang telah menyampaikan wasiat tersebut." Tuturnya
Rektor menambahkan" Turut berduka cita yang mendalam atas meninggal nya Almarhum HM. Junaidin dan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 M." Sebutnya.
Rektor merasa kehilangan atas meninggalnya almarhum "semasa hidupnya almarhum pekerja keras,orang yang sangat pintar bergaul. semasa hidupnyanya almarhum energik dalam menyelesaikan tugas- tugasnya di Fakultas,oleh karena itu Rektor UMMAT benar- benar merasa kehilangan atas kepergian almarhum."tuturnya.
Namun demikian lanjut Rektor yang santun ini" sebagai manusia dan sebagai Umat Islam, tentu kembali kepada keputusan Allah SWT sebagai pemiliknya, maka itulah yang terbaik bagi kita,karena yang baik bagi Allah tentu terbaik bagi kita,walaupun kita berduka merasa kehilngan tetapi sang pemilik yang mengambilnya, tidak ada upaya kita yang lain kecuali kita nengucapkan Innalillahi Wainnailaihi Rojiun." Tegasnya
Pada kesempatan ini pula Rektor Kharismatik itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada "teman teman yang setiap hari menjengung di Rumah Sakit dan kepada Dokter, para Perawat yang telah mengurus almarhum di Rumah Sakit,terutama kepada istri dan anak- anak almarhum yang selalu setia mendampingi dan tidak pernah putus- putus selama almarhum menderita sakit, baik di Rumah Sakit maupun di Rumah."tuturnya.
Yang paling penting sebut Rektor yang berwajah ganteng itu "permohonan maaf atas nama almarhum, kepada sahabat, teman teman, tetangga, jiran, karena almarhum adalah ahli Masjid, 5 waktu selalu ada di Masjid,kecuali shoalat Zuhur almarhum ada di Kampus."ungkapnya
Sementara itu ditempat sama Ketua PGRI NTB. Drs.H.Ali Rahim,M.Pd men yatakan,HM.Junaidin almarhum, luar biasa komunikasinya menjadi kebanggaan kita,sebagai tokoh,selain sebagai Dekan di FISIPOL UMMAT, almarhum adalah sebagai Ketua RT/RW di tempat tinggalnya dan sebagai Ta'mir Masjid yang selalu memberikan pemikiran yang positif tentang kehidupan bermasyarakat dan menjadi teladan bagi kita semua."tuturnya.
Tokoh NTB kelahiran Bima yang hebat itu menambah kan" almarhum HM. Junaidin meninggalkan seribu kenangan kepada masyarakat Komplek Tanjung Karang Permai, tentu sebagai anggota Masyarakat dan sebagai warga kampus,kami berdoa semoga Husbul Khatimah." Sebutnya
Ditempat sama Ust.Hafid, M.Ag, menyampaikan" pesan almarhum bahwa jika Ia (HM.Junaidin) meninggal dunia harap sampaikan permohonan maaf almarhum kepada semua teman- teman, kerabat, keluarga. jika ada kekeliruan/kehilafan almarhum mohon dimaaf kan karena sesungguhnya almarhum hanya manusia biasa yang suka bercanda gurau,jangan dimasukan dihati." Tuturnya.
Ust Hafid yang santun itu menambahkan "jika ada utang piutang yang dirasa ringan dimohon untuk di ihlaskan saja, tetapi jika tidak,dipersilahkan menghubungi keluarga. Sembari Ust yang ramah itu berdoa semoga keluarga yang ditinggal kan terap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan" Imbuhnya.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. ( Taqwa).
