Politeknik Negeri Jember Luncurkan Sistem Evaluasi Dosen Berbasis Digital, Mahasiswa Bisa Nilai Langsung per Individu Dosen

Polije Melalui Jurusan Teknologi Informasi Meluncurkan Inovasi Strategis

MEMOPOS.co.id,Jember - 27 November 2025. Di tengah dorongan kuat pemerintah untuk memperkuat mutu pendidikan tinggi vokasi, Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Jurusan Teknologi Informasi meluncurkan inovasi strategis “Sistem Evaluasi Kinerja Dosen Berbasis Website”. Sistem ini tidak sekadar menggantikan metode lama yang manual, tetapi juga menjawab tantangan akademik yang selama ini menghambat peningkatan kualitas pembelajaran yakni ketidakmampuan menilai kinerja dosen dalam satu tim pengajar yang mengampu mata kuliah yang sama.

Di Polije, satu mata kuliah teori biasanya diajarkan oleh dua hingga tiga dosen, sementara mata kuliah praktikum bisa melibatkan hingga empat dosen sekaligus. Namun, sistem evaluasi yang selama ini digunakan hanya memberikan satu formulir penilaian per mata kuliah tanpa membedakan kontribusi masing-masing dosen. Akibatnya, hasil evaluasi menjadi tidak akurat, tidak adil, dan sulit digunakan sebagai dasar perbaikan pembelajaran maupun pengembangan kompetensi dosen.“Kami sering mendengar keluhan dari dosen muda yang merasa usahanya tidak terukur secara adil karena sistem penilaian masih bersifat kolektif,” ungkap Sholihah Ayu Wulandari, S.ST., M.Tr.T., Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang menginisiasi sistem ini. Sementara dari sisi mahasiswa, mereka merasa suaranya tidak didengar secara spesifik. Ini menjadi masalah nyata yang perlu solusi teknologi. Sistem evaluasi digital yang dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Teaching Factory JTI Innovation ini memiliki sejumlah fitur unggulan yang menjawab berbagai kebutuhan institusi dan pengguna:

1. Penilaian Individual: Mahasiswa login menggunakan NIM, lalu diberikan daftar nama dosen yang mengajar di kelasnya. Mereka bisa memberikan penilaian terpisah untuk setiap dosen, baik untuk mata kuliah teori maupun praktikum.

2. Kuesioner Terstruktur: Evaluasi dilakukan melalui 15 pertanyaan berbasis tiga dimensi utama pembelajaran, yaitu Pra-pembelajaran (kesiapan, silabus, RPS, dll.), Pelaksanaan pembelajaran (kejelasan materi, interaksi, penggunaan media, dll.), dan Pasca-pembelajaran (keadilan penilaian, pemberian umpan balik, dll.) dimana setiap pertanyaan dinilai dengan skala Likert 1–5, dan disediakan kolom komentar opsional.

3. Keamanan dan Validasi: Sistem hanya mengizinkan mahasiswa mengisi evaluasi sekali per dosen per semester. Identitas penilai dienkripsi untuk menjaga kerahasiaan, sehingga mahasiswa bisa memberikan penilaian yang jujur tanpa tekanan.

4. Integrasi Data Akademik: Sistem menarik data mahasiswa, dosen, dan mata kuliah secara otomatis dari database akademik Polije, sehingga tidak perlu input manual dan meminimalkan kesalahan.

5. Dashboard Interaktif: Admin jurusan dapat memantau progres pengisian evaluasi, melihat grafik performa dosen per kriteria, dan mengekspor laporan dalam format PDF atau Excel sehingga sangat berguna untuk kebutuhan akreditasi program studi, baik oleh LAM maupun lembaga internasional seperti ABET atau IABEE.

Pengembangan sistem ini dilakukan secara kolaboratif dengan Teaching Factory JTI Innovation, wadah pembelajaran berbasis proyek nyata di Jurusan Teknologi Informasi Polije. Mahasiswa tidak hanya terlibat sebagai user tester, tetapi juga sebagai pengembang aplikasi, desainer UI/UX, dan pembuat konten sosialisasi. “Ini adalah bentuk nyata learning by doing” kata Aji Seto Arifianto, S.ST., M.T., anggota tim pengembang. Mahasiswa belajar membangun sistem yang benar-benar digunakan di kampus mereka sendiri dengan standar keamanan dan kualitas yang tinggi.

Sistem ini telah melalui tahap analisis kebutuhan, desain, dan pengembangan sejak Juli 2025. Uji coba terbatas (pilot testing) akan dilakukan pada Agustus–September 2025, diikuti dengan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa dan dosen di November 2025. Pada Desember 2025, sistem siap digunakan secara penuh untuk evaluasi semester gasal.

Dalam jangka panjang, sistem ini direncanakan menjadi bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Polije, didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta dikembangkan lebih lanjut dengan fitur machine learning untuk memberikan rekomendasi perbaikan pembelajaran berbasis pola evaluasi historis.

Sistem ini memberikan manfaat holistik bagi seluruh pemangku kepentingan mahasiswa sehingga mahasiswa mendapat saluran formal untuk menyampaikan umpan balik secara jujur dan terstruktur, bagi dosen dalam memperoleh masukan konkret untuk refleksi diri dan perbaikan metode mengajar, bagi pimpinan jurusan dan prodi sehingga memiliki data objektif untuk pemetaan kompetensi, pelatihan, dan pengambilan Keputusan, serta bagi institusi untuk memperkuat portofolio akreditasi dengan bukti dokumentasi evaluasi yang valid, digital, dan berkelanjutan.

Peluncuran sistem evaluasi dosen berbasis digital ini bukan sekadar proyek teknologi, melainkan bagian dari upaya membangun budaya mutu di perguruan tinggi vokasi. Dengan menggabungkan prinsip pedagogi, tata kelola akademik, dan inovasi teknologi, Politeknik Negeri Jember menunjukkan komitmennya untuk terus bertransformasi dari institusi pendidikan biasa menjadi pusat unggulan pembelajaran berbasis data dan partisipatif.

“Kami percaya, pendidikan yang baik lahir dari dialog terbuka antara pengajar dan peserta didik,” tutup Sholihah. “Sistem ini adalah jembatan untuk memperkuat dialog secara digital, objektif, dan berkelanjutan.”