Ribuan Jamaah Hadiri Pengajian Thoriqoh di Ngawen, Bupati Arief Soroti Dampak Medsos
BLORA – Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, menghadiri Pengajian Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah yang dipadati ribuan jamaah di Pondok Pesantren Walisongo Ngawen, Minggu (26/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief menyoroti peran strategis pesantren dan tantangan perkembangan teknologi, khususnya media sosial.
Pengajian akbar ini dihadiri oleh ribuan jamaah, kiai, santri, dan masyarakat dari berbagai daerah, serta sejumlah ulama terkemuka seperti KH. Abdul Hadi Kurdi dari Pati dan KH. Ma’ruf Islamuddin dari Sragen.
Dalam sambutannya, Gus Arief, sapaan akrab Bupati, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi pondok pesantren dalam pembentukan moral dan spiritual masyarakat Blora.
“Dukungan pondok pesantren sangat besar bagi pembentukan karakter bangsa. Dari pesantrenlah lahir para tokoh, ulama, hingga pejabat tinggi yang berperan besar dalam kemajuan negeri ini,” ujar Bupati Arief.
Namun, Gus Arief juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi pesantren di era sekarang, terutama pengaruh kuat media sosial di kalangan remaja dan pelajar. Menurutnya, perkembangan teknologi membawa dampak luar biasa yang memicu berbagai dinamika sosial.
“Media sosial kini menjadi salah satu faktor utama munculnya berbagai dinamika sosial, termasuk demonstrasi yang akhir-akhir ini banyak diikuti kalangan pelajar,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya santri masa kini memiliki wawasan luas, tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia mencontohkan, di lingkungan pesantren, aktivitas penggunaan ponsel dibatasi untuk menjaga fokus pada pembinaan moral dan akhlak.
Kabar Dirjen Pesantren
Pada kesempatan tersebut, Bupati Arief juga menyampaikan program pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot Pemkab Blora.
“Tahun 2025 ini, kami membangun 103 ruas jalan sebagai upaya memperlancar akses ekonomi masyarakat. Meskipun kondisi keuangan daerah terbatas, semangat pembangunan tidak akan surut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Arief menginformasikan kabar baik bagi dunia pesantren, yaitu rencana pemerintah pusat untuk membentuk Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
“Ini wujud nyata komitmen negara dalam mendukung kemajuan lembaga pendidikan berbasis pesantren,” ungkapnya. Ia berharap Dirjen Pesantren nantinya akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan pesantren dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan pemberdayaan ekonomi santri.
Mengakhiri sambutannya, Gus Arief mengajak seluruh masyarakat untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, ulama, dan umat guna mewujudkan Blora yang maju dan berkelanjutan.
(Ardyfaril)
