Gen Z Peserta Diklat Jurnalistik SMK Negeri 4 Jember Kaget Lihat Peralatan Liputan Jadul
Tampak peserta diklat jurnalistik SMK Negeri 4 Jember, pemateri diklat dan pembina ekskul jurnalistik saat foto bersamaMEMOPOS.co.id,Jember - Diklat jurnalistik di Aula SMKN 4 Jember terlhat menarik, Sabtu dan Minggu (25-26 Oktober 2025).Diklat tersebut diikuti 30 orang siswa dan siswi kelas X dari berbagai jurusan di sekolah tersebut.
Pemateri diklat Winardyasto HariKirono, SH mantan wartawan online Jawa Pos Radar Jember dan Refianto, SPd, guru SMK Negeri 4 Jember.Tema diklat ekplorasi diri, temukan potensi dan ekspresikan diri.
Saat mengulas materi, Winardi begitu sapaan wartawan senior Jember itu, sengaja menunjukan seperangkat alat rekaman lengkap berupa tape recorder dan pita kaset dilengkapi baterai dihadapan peserta diklat.
Sontak, mereka kaget bercampur heran dengan keberadaan barang itu.Apalagi piranti itu masih dimiliki wartawan tersebut, tentu ini bagian dari kisah masa lalu tentang jurnalistik di Indonesia tidak terkecuali di Jember.
"Adik-Adik sekalian, kamu tahu ini apa?, ini adalah tape recorder alat perekam di saat teknologi belum secanggih seperti sekarang ini,"kata Winardi dan kini menjadi wartawan online Memo Pos.
Begitu mendengar cerita tersebut, hampir keseluruhan peserta diklat jurnalistik tidak terkecuali Ibra M mengaku asing dan tidak mengenali alat perekam itu sambil menggelengkan kepala.
"Seru juga jadi wartawan era dulu, sekarang teknologi semakin canggih lebih praktis tidak ribet.Alat perekam seperti itu baru tahu hari ini, itupun karena pemateri menunjukan ke kita,"ucap Ibra polos.
Sementara itu, Refianto, SPd, guru public speaking sekolah tersebut memberikan paparan terkait kiat-kiat bagaimana orang mampu tampil prima di depan umum, apalagi bila orang itu tidak pernah sama sekali.
"Bicara atau ngomong di kerumunan orang tidak semudah membalikan tangan, seringkali dihantui rasa takut keliru ngomong.Adapula karena grogi, sehingga gagal tampil."terang Refianto.
Dibagian lain, Siti Maimunah, MPd atau dipanggil Uun sebagai pembina ekskul jurnalistik menerangkan, di hari kedua diklat di hari Minggu, peserta wajib melakukan tugas wawancara untuk pemberitaan.
"Mereka akan menceritakan suasana Car Free Day (CFD) di alun-alun melalui tulisan, tentu mereka harus mewawancarai para pedagang.Lalu mereka tuangkan ke bentuk berita."tutur Uun.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono