Jember Miliki 2500 Kamar Hotel Siap Tampung Wisatawan JFC 23

Tegoeh Soeprajitno, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Jember mengatakan, hotel diuntungkan JFC karena tingkat hunian kamar naik

MEMOPOS.co.id,Jember - Tidak lama lagi, di tanggal 8-10 Agustus 2025, Kabupaten Jember kembali menjadi pusat perhatian dunia.Di tanggal itu, berlangsung Jember Fashion Carnival (JFC) 23 mengusung tema besar Evoluxion.

Imbas dari karnaval busana asli Kabupaten Jember bertaraf Internasional itu, tingkat hunian kamar hotel melonjak drastis dibanding hari biasa.Tentu hal ini sangatlah membanggakan bagi pelaku wisata di Jember.

Ketika dikonfirmasi Memo Pos, Tegoeh Soeprajitno, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Jember menerangkan, JFC adalah event spektakuler dan dilihat jutaan orang.

"Memang benar tiap tahun JFC terselenggara, hunian kamar hotel melonjak.Tidak sedikit wisatawan, memesan kamar hotel jauh hari dan lebih memilih hotel di pusat kota tidak jauh dari lintasan JFC."tegas Tegoeh.

Pemilik Hotel Lestari di Jalan Gajahmada itu menambahkan, wisatawan itu tidak datang sendirian ke Jember.Mereka datang bersama keluarga, bahkan rombongan dan itu tentu membutuhkan kamar tidak sedikit.

"Di Kabupaten Jember ada 50 hotel dan memiliki 2500 kamar, mereka terdaftar di PHRI.Jumlah kamar bisa lebih dari itu, seiring kemunculan guest house dan home stay baru namun belum masuk anggota PHRI." imbuh pria itu.

Sebagai orang nomor satu di PHRI, ia memantau pemesanan kamar hotel mulai terlihat dari bulan Juli 2025 kemarin.Ia berharap, semua hotel termasuk di pinggiran untuk tidak mengecewakan tamu JFC.

"Sebisa mungkin usahakan wisatawan merasa senang bermalam di Jember dan tidak ada keluhan, hal ini penting agar nama baik hotel tetap terjaga dan mereka tahun depan bisa datang kembali melihat JFC."ucap dia.

Dibagian lain, Kalifa Diyantama, akrab disapa Tama, Art Director JFC, membenarkan bila JFC kali ini mampu mendongkrak minat wisatawan terutama dari negara lain untuk datang ke Jember untuk melihat JFC.

"Benar ada beberapa negara seperti Jepang berminat datang lagi ke Jember seperti tahun lalu, rombongan dari Jepang ikut ambil bagian di JFC ke 23 ini.Tentu hal ini menjadikan JFC lebih semarak dan seru"tutur Tama.

Anak pertama Budi Setiawan Presiden JFC tersebut, sempat merasa gelisah saat Jember dilanda krisis BBM akibat Gumitir di tutup dan terjadi pengalihan arus lalu lalulintas khusus roda empat dan berdampak terhadap wisatawan.

"Sempat kawatir ketika ada kelangkaan BBM waktu itu, karena tidak sedikit wisatawan  memakai mobil travel atau bis pariwisata ke Jember. Alhamdulilah krisis BBM bisa diatasi Pemkab Jember, dipastikan mereka bisa hadir,"kata Tama, bernada optimis.

Lelaki muda berkacama itu mengakui, JFC selalu tampil apik setiap tahun.Hal ini sangat menggelitik fotografer dunia berasal dari tujuh negara untuk tidak ketinggalan mengabadikan momentum JFC karena itu mereka rela datang ke Jember.(*)

Reporter:Winardyasto HariKirono.