Ramai-Ramai Duduk Bersila Makan Sate Sambil Menikmati Hiburan Jadi Tradisi Tahunan

Ada sekitar 300 orang mengikuti acara makan sate ramai-ramai memperingati Idul Adha, mereka sebelum makan bisa melihat suguhan hiburan diadakan Tanoker Ledokombo

MEMOPOS.co.id,Jember - Ada hal menarik di Kecamatan Ledokombo, Jember, setiap Idul Adha tiba yakni makan sate ramai-ramai duduk bersila di hamparan karpet sembari menikmati tampilan hiburan sederhana dibawakan anak-anak desa.

Itu dilakukan Tanoker Ledokombo kali pertama, pasca pandemi Covid-19 dan hal itu dipertahankan sebagai tradisi.Untuk tahun 2025, keseruan makan sate itu digelar Senin (8-6-2025) siang hari pukul 13.00 WIB.

Kepada Memo Pos, Farha Ciciek Abdul Kadir Assegaf pendiri (founder) Tanoker Ledokombo menegaskan, makan sate bareng-bareng tersebut bagian dari semangat berbagi sesuai ajaran Islam.

"Sekitar 300 orang menghadiri acara ini, mereka tidak saja datang dari Kabupaten Jember juga dari Bondowoso.Dari Jember ada 4 desa, 4 desa dari Bondowoso,"kata Ciciek, selesai kegiatan makan sate itu.

Perwakilan dari Jember dan Bondowoso itu tak lain  adalah mitra tanoker, mereka adalah forum anak desa dan pendamping sengaja diundang ke Ledokombo mengikuti acara tersebut.

Adapun perwakilan dari Bondowoso meliputi Desa Wringin, Maesan, Sumbersari dan Sucolor, sedangkan dari Jember berasal dari Desa Karangharjo, Harjomulyo, Sukogidri dan Lembengan.

Tampak pula diantara ratusan tamu undangan, utusan dari sekolah ibu, sekolah bapak dan sekolah eyang serta dari Yayasan Gorontologi Abiyoso Jember ikut meramaikan peringatan Idul Adha itu.

Selain itu, ikut membaur pula Sekcam Ledokombo, Kades Sumberlesung, ketua MWCNU Ledokombo, ketua BPD Sumberlesung dan tidak ketinggalan dari Puskesmas Ledokombo.

Dalam kesempatan itu ditampilkan permainan kendang anak-anak, sehingga menjadikan semua orang di acara tersebut terhibur.Ada pesan moral dibalik permainan kendang itu bahwa gotong-royong itu penting.

"Tanoker atau egrang itu tidak sekedar permainan tradisional memakai bambu, lebih dari itu kita melakukan model pengasuhan  gotong royong dan itu budaya bangsa indonesia."imbuh wanita tersebut.

Sedikit orang Jember mengetahui, bila di sekolah ibu dan sekolah bapak memiliki semboyan anakku, anakmu, anak kita bersama.Untuk sekolah eyang, jargon itu adalah cucuku, cucumu, cucu kita bersama.

Beda lagi semboyan dari pendamping. Mereka bersemboyan adikku, adikmu, adik kita bersama.Lebih menarik lagi, ada adegan drama singkat di acara tersebut mengambil tema seputar Idul Adha.

"Mereka saat bermain drama mengusung slogan unik, Kambingku, kambingmu dan kambing kita semua.Mereka kreatif sekali, bikin penonton tertawa dan terhibur karena lucu."jelas Ciciek.

Sementara itu, Timoti salah satu penonton dan juga mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jakarta kebetulan sedang melakukan magang di tanoker, tidak saja terhibur, tapi sangat senang berada di Ledokombo.

"Ledokombo luarbiasa sekali, memiliki alam sangat indah, tenang dan damai.Selain itu, tanoker itu hebat bisa bikin acara spektakuler seperti ini, menyatukan umat tanpa melihat perbedaan."ujar Timoti.(*)


Reporter:Winardyasto HariKirono

Related

Headline 5991240059125748981

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Kang Mas Hariyanto Tingkat 2 Pembina Wilayah Patrang

Kasat Lantas Serta Jajarannya Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H

Selamat dan Sukses Kepada Bupati dan Wakil Bupati Jember Periode 2025 - 2030

Hot in week

Recent

Comments

Ketua Cabang PSHT Jember Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H -2025

SELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYA BUPATI DAN WAKIL BUPATI BLORA PERIODE 2025 - 2030

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item