Polres Jember Gandeng PSHT Cabang Jember Berharap Jember Zero Miras
MEMOPOS.co.id,Jember - Ratusan massa terdiri dari santri, ormas dan Perguruan Solat seperti PSHT, Banser, Pagar Nusa, Tapak Suci dan tokoh masyarakat, Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 mendatangi rumah karaoke di jalan Gajah Mada Kaliwates Jember, yakni rumah Karaoke Terminator (TNT) dan Elvis.
Massa yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Peduli Jember (MPJ), datang dengan mengendarai roda 2 dan juga roda 4, mereka datang secara bergelombang dan memenuhi sisi kanan jalan utama di kota Jember.
Dari pantauan media ini, Kedatangan massa yang tiba-tiba sempat menarik perhatian pengguna jalan, bahkan beberapa orang dengan berbadan tegap langsung berdiri di depan pintu masuk rumah karaoke.
Massa langsung melakukan orasi dengan meminta agar rumah karaoke yang menjual miras, ditutup, namun tidak lama, para pria tersebut menghilang, seiring dengan kedatangan tim gabungan dari Polres Jember, TNI dan juga Pemkab Jember, dalam hal ini Satpol PP, Disperindag dan juga PTSP.
Kemudian, tim gabungan dan juga perwakilan peserta aksi memasuki rumah karaoke Terminator terlebih dahulu untuk melakukan sweeping keberadaan miras, namun hasilnya nihil.
Tim gabungan dan perwakilan massa hanya menemukan ratusan botol miras berbagai merek dalam kondisi kosong, tidak hanya itu, tim juga mengecek legalitas perizinan penjualan miras di rumah karaoke tersebut.
Kemudian massa beralih ke rumah karaoke Elvis yang ada di timur rumah karaoke TNT, dirumah karaoke ini, petugas mengecek perizinan sekaligus melakukan sweeping, dan menemukan ratusan botol miras yang masih utuh.
Karena penanggung jawab rumah karaoke tersebut tidak bisa menunjukkan legalitas penjualan miras,, ratusan botol miras tersebut diamankan petugas.
Yek Imam koordinator dalam aksi tersebut menyatakan, bahwa aksi masyarakat yang tergabung dalam MPJ, sudah merasa geram dengan keberadaan miras di Jember, terlebih 3 Minggu sebelumnya, MPJ sudah melakukan audiensi dengan Bupati, DPRD dan juga Polres Jember.
"Kami bermaksud membantu aparat penegak hukum, untuk menindak tegas peredaran miras di Kabupaten Jember, perdagangan miras di Kabupaten Jember, sudah pada tingkat yang sangat menghawatirkan, masuk hingga ke desa desa, hingga ke Pesantren, oleh karenanya malam ini kami bergerak untuk melakukan sweeping," ujar Yek Imam koordinator Aksi.
Yek Imam menambahkan, bahwa penutupan dan penghentian penjualan miras ini, dirinya berharap tidak hanya menjelang Ramadhan, tapi seterusnya.
"Jadi bukan karena menjelang bulan Ramadhan, tetapi kita akan lakukan seterusnya, aksi kami ini sesuai dengan keinginan Bupati Jember, agar Kabupaten Jember menjadi Zero Miras," jelasnya.
Sedianya, masa itu akan melakukan Swiping ke warung warung kecil yang menyediakan minuman keras. Sayangnya, sepertinya gerakan bocor, sehingga semua warung penyedia minuman keras tutup.
Disisi lain, ketua Tim Gabungan Roby Cahyadi menjelaskan bahwa tim terpadu penanganan penyakit masyarakat dan Miras, yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP Jember, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, beserta Dinas Pelayanan Terpadu (PTSP), memastikan tempat tempat yang diduga menyediakan minuman keras, serta tempat hiburan.
"Untuk kita pastikan, mereka tidak menyalahi peraturan atau ketentuan, dan malam ini, kami mendapati salah satu rumah karaoke yang menjual miras, tidak dapat menunjukkan surat izinnya, sehingga beberapa botol miras di rumah karaoke tersebut disita.
"Dari giat ini, kami menemukan 100 botol minuman beralkohol, yang pemiliknya tidak dapat menunjukkan ijinnya, dan barang itu kita amankan, akan kita serahkan ke polres, untuk selanjutnya akan dilakukan pemusnahan," tegasnya.
Kegiatan akan terus berlanjut, untuk memastikan selama bulan Ramadhan, masyarakat tidak terganggu dengan ada peredaran miras. "Kegiatan ini akan kita lakukan seterusnya," pungkasnya. (Humas 22)
