Kaum Perempuan Jember Prihatin Kasus Pembuangan Bayi

Poerwahjoedi, Sekretaris DP3AKB Kabupaten Jember saat menerima kedatangan Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Jember dipimpin Suminah

MEMOPOS.co.id,Jember - Kehamilan tidak diinginkan buntut dari pergaulan bebas, kini semakin marak dan berakhir tragis karena anak baru dilahirkan dibuang begitu saja oleh sang ibu di tempat pembuangan sampah.

Hal ini menjadikan Gerakan Peduli Perempuan (GPPP) Jember merasa prihatin, tentu hal tersebut tidak bisa dibiarkan.Untuk itu lembaga tersebut mendatangi DP3AKB Jember, Rabu (5-2-2025).

Selesai melakukan diskusi di dinas itu, Suminah, ketua GPP Jember kepada Memo Pos menegaskan, persoalan ini bukan tanggung jawab pemerintah semata tapi semua pihak agar kasus tersebut tidak ada lagi.

"Diakui kemajuan teknologi berdampak pula negatif, mau tidak mau membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia termasuk generasi muda.Mereka pun terjerumus pergaulan bebas."ujar Suminah.

Perempuan berkacamata dan menjabat kepala SD Negeri Sukorejo 02, Kecamatan Bangsalsari, Jember, selama ini GPP sudah membahas persolan kasus tersebut bersama para anggota.

"Mengingat lembaga kita ini juga menangani perempuan dan anak, maka kami ingin membicarakan hal ini melibatkan DP3AKB dan sepakat kedepan agar kasus ini tidak ada lagi di Jember."imbuh dia.

Suminah sendiri berkecimpung di GPP cukup lama, bahkan sebelum dia menjadi PNS guru.Untuk itu sebagai seorang pendidik, ia merasa sedih melihat generasi muda terjerumus pergaulan bebas.

"Anak sekarang ini memiliki rasa ingin tahu cukup tinggi, mereka merasa senang bila sedang berkumpul bersama teman-teman, padahal salah sedikit melangkah bisa fatal." tegas Suminah.

Agar mereka tidak masuk dalam pergaulan bebas, maka diperlukan ruang aman baik itu di rumah atau di sekolah, sehingga mereka memperoleh informasi secara benar.

"Pergaulan bebas harus dicegah sedini mungkin, walau masih duduk di SD, murid harus dibekali  pengetahuan reproduksi agar mereka bisa melindungi diri dari kekerasan."kata Suminah lebih lanjut.

Dalam kesempatan bertemu GPP, Poerwahjoedi, Sekretaris DP3A Kabupaten Jember, sangat sependapat bila kasus pembuangan orok harus dicarikan solusi agar tidak ada lagi.

"DP3AKB Kabupaten Jember terutama bidang Perlindungan Anak (PA) memiliki keresahan serupa seperti GPP, dimana sekarang anak baru dilahirkan dibuang begitu saja."tegas Poerwahjoedi.

Pria tersebut menuturkan DP3AKB Kabupaten Jember sangat mendukung keberadaan rumah aman di GPP, bahkan hal itu sangat membantu bagi perempuan memiliki masalah hamil tidak dikehendaki.

"Paling tidak mereka ini bisa ditampung di rumah aman, dinas memfasilitasi mereka ketika sedang hamil tidak diinginkan hingga membantu proses persalinan sehingga bayi tidak dibuang."papar dia.(*)


Reporter:Winardyasto HariKirono

Related

Headline 6262604593803168301

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Kasat Lantas Beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Natal Dan Tahun Baru 2025

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item