Seperti Upacara Lantunkan Lagu Kebangsaan Sebelum Gowes Bareng
Komunitas onthel BIMA di Ambulu, terus menggurita dan jumlah anggota semakin bertambah dan rutin gowes di akhir pekan
MEMOPOS.co.id,Jember - Komunitas sepeda pancal satu ini tampil beda, sudah menjadi kebiasaan mereka melantunkan lagu kebangsaan, sebelum berangkat gowes bersama di saat hari libur sambil menikmati udara pagi.
Adalah Bima Onthelis Mania Ambulu dan terletak di kawasan Jember Selatan, rutin melaksanakan kegiatan onthel bersama seminggu sekali di hari Sabtu mulai pukul WIB 06.00 start 06.30 pagi.
Adapun titik kumpul di perempatan lampu merah di Gedung GNI dan kini berubah jadi pertokoan.Waku terus berjalan, komunitas BIMA onthel Ambulu Jember berpindah haluan tempat agar tidak jenuh.
Kegiatan rutin itu berupa jalan-jalan mengitari 4 kawasan kecamatan.Seperti Kecamatan Ambulu, Wuluhan, Jenggawah dan Tempurejo tergantung rute tujuan dan telah melalui proses perundingan.
Menurut Joni, bendahara Onthel BIMA "Komunitas onthelis ini beranggotakan tidak saja dari Ambulu melainkan ada dari Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan paling jauh kurang lebih 10 Km."ucap Joni.
BIMA onthel sebelum memulai aktifitas, selalu melantunkan lagu wajib Indonesia Raya, serta lagu Mars Kosti dan lagu perjuangan, lalu ditutup doa bersama agar selama ngontel berlangsung diberi keselamatan.
Rute ditempuh rata- rata 10 -15 KM, usia anggota hampir rata rata empat puluhan hingga delapan puluh tahun keatas.Setiap mancal jumlah peserta terus bertambah.Total jumlah anggota terdaftar lima puluh orang dan tidak semua bisa hadir.
Komunitas itu juga memiliki tenaga keamanan jalan bertugas untuk mengatur jalan.Serta menghindari hal tidak diinginkan, karena arus lalu-lintas cukup ramai di akhir pekan terutama kendaraan roda dua dikendarai anak muda.
Kedua orang itu bernama Pak Sugeng dan Pak Sonhaji.Menurut Sukarman, anggota lain klub itu, berharap kegiatan ontel ini selain menjadikan badanbertambah sehat, juga menjadikan tali persaudaraan sesama anggota semakin erat.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono