Dugaan Proyek BBWS Pemali Juana Selintutan, Tanpa Ada Papan Nama Informasi Di Lokasi Desa Andongrejo
 |
| Tampak lokasi pengerjaan tanpa papan nama |
Kepala Desa (Kades) Andongrejo, Salam, menanggapi , proyek itu dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana tahun 2024.
"Kami sebagai penerima manfaat saja. Untuk yang lain-lain silahkan tanyakan ke pihak BBWS," terangnya, Selasa (20/8/2024).
Disinggung terkait surat resmi pemberitahuan yang masuk ke desa, dia mengatakan tidak ada surat yang masuk ke desa dari pihak kontraktor.
"Tidak ada surat resmi yang masuk ke desa dari CV atau PT, terkait pemberitahuan keberadaan proyek tersebut. Dan untuk permisi ke desa dari kontraktor juga tidak ada. Kalau sosialisasi dari BBWS ada, tapi dibarengkan dengan desa di wilayah Jiken. Itu bebarengan dengan 3 proyek yang ada, antara lain di wilayah Andongrejo, Jiken dan wilayah Desa Ketringan," ungkap Salam melalui selularnya. Karena saat wartawan ke kantornya untuk konfirmasi, Salam tidak ada di tempat.
Dia menambahkan, terkait siapa pemborongnya dan dari mana pihak CV ataupun PT yang mengerjakan, Salam mengatakan bahwa itu dibangun BBWS sendiri.
"Yang jelas itu yang membangun dari BBWS sendiri dan itu yang kami ketahui dan kami terima informasi yang ada," terang Salam.
"Yang saya tau itu dana APBN. Menurut informasi yang saya terima," tambah Salam.
Terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Blora, Surat saat disinggung terkait proyek tersebut, dia tidak mengetahui dan belum mendengar informasi detail terkait proyek itu.
"Mohon maaf, pekerjaan tersebut adalah Pekerjaan Pembangunan Embung Kabupaten Blora, institusi yang melaksanakan, pekerjaan tersebut adalah BBWS Pemali Juana Semarang," ungkapnya, Rabu (21/8/2024) melalui pesan singkat WhatsApp.
"Terkait hal detail teknis saran saya, silahkan tanyakan langsung saja kepada BBWS Pemali Juana Semarang melalui staf teknisnya yang ada dilapangan, karena pekerjaan tersebut kewenangannya ada di BBWS Pemali Juana Semarang selaku institusi yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Terimakasih," tandas Surat.
Sementara itu, DD masyarakat Desa Andongrejo menceritakan bahwa, proyek tersebut sudah dikerjakan beberapa minggu yang lalu.
"Embung itu digali dengan 3 alat berat. Antara lain, 1 alat berat eskavator atau bego berukuran besar, 1 bego berukuran kecil dan 1 alat berat untuk meratakan tanah, itu yang saya ketahui dan saya lihat. Untuk 1 alat berat besar berjenis bego hari ini sudah dibawa keluar dari desa, informasinya akan digunakan untuk mengerjakan proyek satunya yang berada di wilayah lain," ungkapnya.
"Untuk papan proyek atau papan informasi dari pertama pekerjaan itu tidak ada. Masyarakat desa juga mempertanyakan terkait hal itu. Kalau alat berat sampai merusak lingkungan siapa yang bertanggung jawab, karena tidak ada papan proyek. Karena dengan adanya papan papan proyek, ini penting untuk mengetahui sumber dana dan pelaksanaannya," pungkas DD.
Untuk diketahui, proyek pembangunan embung yang berada di Desa Andongrejo dibangun di sisi embung yang sudah ada (Embung program KID) dan masih layak, berlokasi di wilayah desa tersebut.
(Ardy/yan)
.jpg)
