Coreng Tak Malu Jual Cilok Meski Dikenal Sebagai Vokalis Band
MEMOPOS.co.id,Jember - Nama Coreng tak asing lagi di telinga para musisi di Kabupaten Jember, pemilik nama asli Dwi Sucahyono itu memang suka musik saat duduk di bangku SMA di tahun 90-an.
Alumni SMA Negeri 2 Jember itu awal mula menapaki dunia musik sebagai vokalis band, bahkan sampai saat ini Coreng tetap jadi vokalis bila ada kesempatan tampil.
"Dulu aku suka lagu dari grub band tanah air seperti Bomerang dan Skate, saat itu lagu-lagu mereka sempat nge-hits." ucap Coreng kepada Memo Pos.
Usai lulus sekolah dan tak lagi pakai seragam abu-abu, lelaki berkumis dan berkulit hitam itu mulai menggandrungi lagu-lagu hard core beraliran keras.
"Entah kenapa aku suka musik keras atau cadas seperti hard core ini, sekali masuk ke genre musik ini lama-kelamaan merasa cocok dan menjiwai."tutur Coreng.
Seiring perjalanan waktu dan usia bertambah, Coreng dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan rumah tangga maka ia memutuskan jualan cilok baso tahu.
" Pekerjaan utamaku jualan cilok, vokalis band itu bukan pekerjaan namun sekedar hobi saja.Namun bukan berarti, sekarang berhenti jadi vokalis."imbuh dia.
Menurut pemilik usaha cilok baso tahu Misteri Coreng, alasan Jual cilok karena dia memang suka cilok lama sekali dan hal itu menginspirasi dia untuk berjualan cilok.
"Nekat jual cilok tanpa berguru kepada orang lain, cukup belajar bikin cilok dari media sosial (medsos).Selain itu, modal cilok tidak terlalu besar dibanding usaha lain." terang Coreng.
Kurang lebih enam bulan ini, Coreng berjualan pentol di Jalan S.Parman, Kecamatan Sumbersari, Jember, depan kantor Perhutani.
Pemilihan tempat usaha memang tepat, jalan tersebut hampir tak pernah sepi kendaraan apalagi di jam sibuk.Diakui oleh Coreng, pelanggan dia adalah orang kantoran.
"Ada pula anak SD dan beli cilok cuma Rp.2000, tetap aku terima uang itu karena itu juga rezeki.Cilok ini dari bahan campuran, berupa daging sapi dan ayam." terang lelaki itu.
Saat berjualan cilok, dia sendiri tanpa ditemani istri karena jaga warung peracangan di rumah.Semua ia lakukan sendiri, mulai ke pasar hingga proses produksi pentol cilok.
Vokalis band itu menggelar dagangan selama enam hari dalam satu minggu kecuali Minggu tidak berjualan.Dimulai dari pukul 10.00, hingga pukul 17.00.
"Soal pendapatan fluktuatif atau naik turun, bergantung rezeki dari Allah.Beberapa musisi Jember pernah kemari sambil ngobrol soal musik." pungkas Coreng.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono.