Polije Lakukan Pendampingan Tingkatkan Omzet Bisnis di UMKM Sambal Bawang Goreng "MBAK MAY"Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM)

MEMOPOS.co.id,Jember - Sambal bawang goreng ‘Mbak May” merupakan produk usaha rumah tangga yang dirintis sejak 2016, dengan pemasaran disekitar Jember , khususnya kecamatan Silo. Sambal bawang goreng yang diproduksi ibu maimunah, mempunyai ciri khas yaitu gurih pedas rasa khas bawang yang cocok dikonsumsi sebagai snack atau teman makan nasi.
UMKM yang mempunyai nomor izin produksi P-irt 2113509018125/23 ini berlokasi di Dusun sumber lanas barat harjomulyo, Kec Silo-Jember mempunyai 4 orang pekerja dengan kapasitas produksi 7 Kg sambal bawang goreng per bulan. Adanya pendampingan PKM diharapkan mampu mengatasi permasalahan pada UKM tersebut dan meningkatkan produktivitas dan omzetnya.
PKM merupakan program paradigma baru dalam pengabdian kepada Masyarakat yang ditetapkan oleh DRPM Ditjen Penguatan Risbang Kemenritekdikti. Dosen secara komprehensif, melakukan problem solving dan secara berkelanjutan dapat mengatasi permasalahan yang dijumpai di UKM. “Melalui PKM, ini kami berperan dalam meningkatkan bisnis produk sambal bawang goreng dengan memberikan pengetahuan, ketrampilan dan bantuan mesin dalam memperbaiki teknologi proses serta disain labeling kemasan, agar produk bermutu tinggi dengan kemasan yang mampu memperpanjang umur simpan dengan tampilan produk yang menarik konsumen” ujar Wahyu Suryaningsih selaku ketua tim.
Kegiatan perbaikan teknologi proses pengupasan dan pengirisan bawang dilakukan oleh Agung Wahyono yang mempunyai bidang pengolahan proses dan mesin pengolahan. Perbaikan mutu proses produksi dilakukan oleh Titik Budiati yang mempunyai keahlian pada penjamian mutu dan keamanan pangan, sedangkan pelatihan perbaikan desain label kemasan oleh Ardiansyah yang mempunyai keahlian teknologi pengemasan bahan pangan. Kegiatan PKM ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa dalam rangka tranfer ilmu dan mendukung program pemerintah yaitu merdeka belajar.
Dosen POLIJE, Agung wahyono mengatakan selain memberikan pelatihan, kami juga melakukan pendampingan. Titik Budiati menambahkan : kami juga memberikan bantuan 2 mesin , yaitu mesin pengupas bawang yang mempunyai kapasitas 3 kg/ 30 menit dan pengiris bawang yang mempunyai kapasitas 5 kg/ jam. Selain itu” kami juga membuatkan disain label baru untuk produk sambal bawang goreng yang menarik“, ujar Ardiansyah
Ketua tim Wahyu Suryaningsih : “berharap adanya paket teknologi proses dan disain label kemasan” serta pendampinan ini dapat meningkatkan produktivitas UKM sambal bawang goreng “mbak May” omzetnya secara nyata mencapai 2 - 3 kali lipat, karena waktu produksi lebih singkat dan efisien. Mutu produk lebih baik dengan irisan bawang lebih seragam dan tampilan kemasan menarik, serta yang paling penting adalah bisnis sambal bawang merah Mbak May ini terus meningkat, pungkasnya.