Penertiban Tugu PSHT di Jember Diwarnai Penolakan Ribuan Warga PSHT

MEMOPOS.co.id,Jember - Penertiban Tugu Persaudaraan Setia Hati Terate di jalan nasional Desa/Kecamataan Pakusari,Jember oleh pengurus Cabang PSHT diwarnai aksi penolakan ribuan anggota perguruan silat tersebut, Senin (28/8/2023).
Penolakan tersebut, selain anggota PSHT Kecamatan Pakusari, datang juga ribuan anggota PSHT dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Jember.
Pantauaan MEMO POS, Upaya mediasi oleh jajaran Pengurus Cabang bersama anggota PSHT berjalan cukup alot. Para anggota perguruan silat itu menolak upaya pembongkaran tugu yang telah dibangun sekitar tahun 2014 silam.
“Kita tidak mempermaslahkan persoalan biaya, namun dibalik pembangunan tugu ini membutuhkan perjuangan keras dan tugu ini bagi kami merupakan simbol organisasi yang kita pegang teguh,” ungkap Anggota PSHT Ranting Kecamatan Pakusari, Mohamad Fadil kepada awak media disela-sela upaya penertiban,Senin (28/8/2023).
Dirinya justru mempertanyakan upaya penertiban Tugu PSHT yang berada wilayah Kecamataan Pakusari. Menurut Fadil, selama ini tidak ada permasalahan apapun atas keberadaan tugu PSHT di kawasan itu.
“selama ini organisasi kita disini sudah aman tidak terjadi apa-apa, apalagi di daerah Pakusari, Mayang dan Ajung tidak pernah terjadi apa-apa, Kita akan pertahankan tugu ini dan jangan sampai dibongkar, kami akan stanby dan menjaga tugu yang menjadi simbol organisasi kami,” tegasnya.
Upaya penertiban tugu perguruan silat itu merupakan tindak lanjut hasil kesepakatan bersama Forkopimda Kabupaten Jember dengan seluruh pengurus Perguruan Silat yang digelar pekan lalu. Menurut Wakil ketua 3 PSHT Cabang Jember, Heri Sudiono upaya penertiban dan pembongkaran Tugu tersebut merupakan instruksi dari para pemangku keamanan di Kabupaten Jember.
“Niat awal kita memang hari ini akan melakukan pembongkaran namun karena situsai tidak kondusif dan hal ini juga berdampak kepada kondisi sosial yang lain termasuk para penguna jalan dan lainnya maka kami mengambil sikap untuk tugu tidak jadi dibongkar namun kita akan pertimbangkan kembali dengan opsi-opsi yang lain sesuai dengan himbauan pihak Forkopimda Kabupaten Jember,” jelasnya.
Dalam merespon upaya penertiban itu, Heri mengajak seluruh jajaran Pengurus dan anggota PSHT tetap fikiran jernih serta mengedepankan nilai-nilai persudaraan.
“untuk penertiban Tugu PSHT ini sesuai permintaan Forkopimda ada di tiga titik diantaranya di Pakusari,Kaliwates dan Bangsalsari, Namun untuk di dua titik itu tidak dibongkar namun ditutup dan diganti dengan lambang pancasila dan sudah disepakati, untuk pembongkaran hanya di satu titik ini di wilayah pakusari karena berdiri di atas tanah negara,” kata Heri mengakhiri.
(Andik)