Kampung Pancasila Patoman Dikunjungi Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman


MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Rabu (23/8/2023).
Jenderal Dudung mengunjungi Kampung Pancasila Banyuwangi yang berada di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.
Didampingi sang istri, jajaran pejabat TNI AD dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jenderal Dudung disambut dengan beragam penampilan lintas suku dan agama.
Kampung Pancasila di Desa Patoman dikenal dengan keberagamannya. Desa tersebut, dihuni oleh sekitar 5 ribu penduduk dengan berbagai latar belakang yang berbeda.
Mereka berasal dari suku Osing, Jawa, Madura dan Bali. Agama mereka pun beragam meliputi Islam, Kristen, Budha dan Hindu.
Meski dengan latar belakang yang berbeda-beda, warga hidup berdampingan selama puluhan tahun.
"Ini suatu tempat yang memang saya lihat berbeda-beda agama dan suku tapi sangat rukun,"Tandas Jenderal Dudung.
Ia mengatakan, keberagaman dan perbedaan akan menjadi suatu hal yang indah jika dibalut dengan kesatuan dan gotong royong.
Jenderal Dudung berharap, kerukunan yang ada di Kampung Pancasila Desa Patoman akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Banyuwangi dan Indonesia.
Berada di Kampung Pancasila di Banyuwangi, ia mengenang saat masih menjabat sebagai Pangdam Jaya tahun 2020-2021.
Saat itu, Jenderal Dudung mencanangkan penerapan Kampung Pancasila di wilayahnya.
"Ketika menjadi Kasad, saya sosialisasikan ke seluruh jajaran di wilayah harus ada Kampung Pancasila," Terangnya.
Kepala Desa Patoman, Suwito menjelaskan, Kampung Pancasila adalah desa yang heterogen. Walaupun dihuni oleh warga dari berbagai latar belakang berbeda, masyarakat hidup tenang, damai dan kondusif.
"Secara alami, seluruh warga hidup bersama-sama baik dari hal keagamaan, sosial dan budaya,"Tuturnya.
Warga, imbuh Suwito, juga saling membantu saat acara satu keagamaan digelar. Ia mencontohkan, saat warga muslim merayakan Idul Fitri dan menggelar pengajian, umat Hindu turut menjaga keamanan di desa.
"Sebaliknya, saat warga Hindu menggelar kegiatan seperti Ogoh-ogoh, warga muslim ikut menjaga. Begitupun dengan warga dari agama lain," Tambahnya.
Suwito juga mengatakan, apa yang dilakukan oleh warga Desa Patoman merupakan cerminan dari pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila.
"Sehingga tidak berlebihan apabila desa ini diberi predikat sebagai Desa Kebangsaan dan Kampung Pancasila,"Urainya.
Suwito juga berterima kasih Kasad Jenderal Dudung atas kunjungan ke desanya.
"Kunjungan Bapak Kasad menunjukkan betapa besarnya perhatian kepada masyarakat. Kunjungan ini juga membuat kami termotivasi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,"Pungkasnya.(Im)



