BMKG Banyuwangi Instruksikan Cuaca Ekstrem Dan Gelombang Tinggi

MEMOPOS.co.id Banyuwangi - BMKG Banyuwangi mengeluarkan kewaspadaan ke otoritas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Ini berdasarkan hasil prakiraan cuaca diketahui adanya gangguan atmosfer.Kepala BMKG Banyuwangi Ahmad Bisri mengungkapkan gangguan atmosfer ini menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur.
"Jam 10 tadi hujan ringan angin 15 Knot Gelombang 1,2 sampai 2,5 jadi kami langsung rekomendasikan ke otoritas tadi untuk waspada,"Jelas Bisri Jumat, (7/7/2023).
Bisri juga menambahkan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, sejumlah gangguan atmosfer tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan cumulonimbus yang bisa memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
Tinggi gelombang yang terjadi di penyeberangan Ketapang - Gilimanuk terlihat dari sejumlah video yang dibagikan pengguna jasa penyeberangan. Terlihat kapal berayun dengan kondisi gelombang besar.
Salah satu penumpang kapal penyeberangan Astro membagikan video kondisi kapal yang bergoyang dan waktu perjalanan dari Gilimanuk menuju Ketapang yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu kurang satu jam, harus ditempuh dalam waktu sekitar 75 menit.
"Iya, gelombang tinggi ini bergoyang. Sepertinya terlambat sandarnya nanti," Papar Astro.
Sementara itu BMKG Banyuwangi menyebut beberapa wilayah di Jawa Timur yang perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya Kabupaten Banyuwangi, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Jember, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo. Kota Blitar, Malang dan Batu.
"Sejumlah kabupaten kota sudah kami keluarkan himbauan dengan potensi bencana hidrometeorologi sejak hari ini sampai tanggal 13 nanti," Pungkasnya.(Im)