Jelang Bulan Suro,PSN Bersama Perhutani Selatan Berencana Gelar Ritual Tolak Bala Dan Louncing Buku The Benculuk De Djawatan Foundation

Rombongan PSN dan Perhutani Selatan Meting dan berencana gelar acara ritual petilasan Panji Laras dan louncing buku The Benculuk De Djawatan Fondation

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Pendopo Semar Nusantara (PSN) bersama Perhutani selatan berencana menggelar ritual dan louncing buku "The De Djawatan Foundation" tepatnya pada Minggu,16 Juli 2023.Kegiatan ini tidak lain untuk menyambut datangnya bulan Suro/Muharam.

Disamping ritual untuk tolak bala,juga ritual di tempat leluhur yang sangat keramat yaitu : petilasan Panji Laras anak Raja Panji Inu Kertapati dari Kerajaan Jenggala Kediri dan Dewi Sekartaji alias Galuh Candrakirana dari Kerajaan Blambangan.

Petilasan Panji Laras yang berlokasi di belakang Masjid Al Falah, Dusun Krajan, Desa Benculuk, Banyuwangi.Kebetulan, lokasinya dekat dengan destinasi wisata De Djawatan yang terkenal dengan hutan kecil dengan pohon raksasa trembesinnya itu,sengaja mulai dirawat dan dikembalikan marwahnya yang keramat jangan sampai hilang kekuatan mistisnya.

Rombongan PSN Uny Saputra (Ketua Umum PSN)yang didampingi Dalang kondang Ki Hery Prasetyo,Jumadi,Slamet Santoso,Yusuf,dan Gus fahru langsung diterima Wakil Administratur/ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan,Muklisin Sabarna di kantin wisata De Djawatan Benculuk.

Kedatangan PSN ke De Djawatan tidak lain untuk memper- erat tali silathurahmi dan beberapa materi louncing buku The De Djawatan Foundation yang melibatkan tim peneliti 1.M.Hidayat Aji Ramawidi M.Pd,2.Erwin Setyo Utomo,3.Nur Cahyo Rahmadi SS,4.Akhmad Aviv Azizi,5.KH.Abdur Rohman Al Jawi,6.Gus Fahru Al Absor,7.Muchlisin Sabarna S.hut.MM,8.Musmulyadi S.hut,9.Adhiesna Kusuma A.SIp.Deretan nama yang tercantum dalam buku tersebut tentu para pengkaji penuh hikmat serta ketelitian dari berbagai sumber terpercaya.

Niat rombongan PSN itu tidak lain untuk nguri - nguri budaya leluhur agar situs keramat petilasan sang Raden Panji Laras bisa menjadi wisata Religi.Situs yang sudah berumur ratusan tahun itu wajib dilestarikan dan dilaksanakan pada hari tertentu menjelang bulan Muharam atau Suro.

Uny Saputra buasa dipanggil Mbah Uny kepada MEMOPOS menuturkan bahwa tradisi tersebut sengaja digelar untuk menolak malapetaka.Acara ritual yang juga melibatkan ratusan warga mulai dari anak-anak, dewasa, laki-laki,perempuan,dan para tokoh agama serta pemangku adat semua ikut serta,"Tutur Mbah Uny Senen(12/6/2023).

Ritual bukan bertujuan untuk menyembah batu petilasan,tapi merawat dan menghormati lewat berdo'a bersama agar leluhur Raden Panji Laras ditempatkan disurganya Gusti Pengeran Alloh SWT.Dan kita semua sebagai pewarisnya yakni anak cucunya mendapatkan berkhahnya Lillahi Robi serta membersihkan malapetaka yang melanda di Desa Benculuk dan sekitarnya dijauhkan sambikolo,"Pungkas Mbah Uny.(Im)