Mengenal Lebih Dekat Makom Buyut Wono Samudro Di Grajagan Purwoharjo

Makom Mbah Barak yang Nampak aAngker dan Sakral Dedik Irawan dan Uny Saputra Bertawasul

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Sebuah makom nampak masih terawat dengan baik berada di hutan Marengan Dusun Grajagan,Desa Curahjati,Kecamatan Purwoharjo,Kabupaten Banyuwangi.Makom dengan panjang berukuran sekira 2,5 m tersebut yang tidak lain adalah Kepala Desa pertama di Desa Grajagan yaitu Raden Wono Samudro bersama istrinya yaitu Mbah Ratih.

Diantara makom itu yang paling tua adalah Mbah Nembok (Satariyah–Latariyah) istri dari Raden Ki Ageng Wilis.Kyai Lambang Sukmo, Mbah Barak, Mbah Ilham, Zaenal Arifin dan Mbah Dono.Deretan makom tersebut yang merupakan leluhur Desa Grajagan.

Mengetahui jejak leluhurnya berada di Grajagan Dedik Irawan merasa terharu bahkan sempat merasa gelisah tidak nyaman,hingga tersirat dibenaknya untuk mendatangi makom itu walau kondisinya sangat keramat.

Bersama Uny Saputra Ketum PSN Dedik Irawan tidak menunggu waktu lama langsung berziarah ke makom tersebut.Bertawasul dan berdo'a semoga beliau - beliau buyut - buyut kami ditempatkan di surganya Gusti Pengeran.

Dedik juga merasa sangat bangga bila para leluhurnya tersebut tergolong orang penting,linuwih,,hebat,dan tokoh yang terlibat adannya Bumi Blambangan ini.Hal ini sudah terbukti melalui campur tangannya daerah Banyuwangi menjadi tempat jujugan para sejarawan,elit,dan perihal Alas angker yaitu Purwo,"Papar Dedik Selasa,(30/5/2023).

Saya menyakini,lanjut Dedik bila buyut kami bukan orang sembarangan,sampai sekarang makomnya banyak orang berdatangan berziarah.Warga yang berkunjung tidak hanya orang Banyuwangi tapi luar kabupaten/kota,hingga luar pulau juga kerap datang di makom buyut Raden Wono Samudro dan leluhur lainya,"Tambah pelaku CO even organeser tersebut.

Bahkan tempat makom buyut dijadikan acara tahunan tepatnya pada bulan Sura,warga masyarakat Grajagan yang mayoritas bekerja petani nelayan gelar petik laut dengan menyajikan suguhan 500 tumpeng dibuat dari encek dibawa ke makom leluhur buyut Raden Wono Samudro dan lainya.Tujyanya tidak lain bentuk rasa sukur dan ngala berkah terhadap leluhurnya,"Pungkas Dedik seraya matanya berkaca - kaca.(Im)