Alquran Raksasa Di Masjid Agung Banyuwangi Menjadi Bacaan Tadarus Selama 13 Tahun
MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Lantunan ayat suci Alquran terdengar dari Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi setiap malam, selama Ramadan.
Suara lantunan yang terdengar layaknya bacaan Alquran di masjid-masjid pada umumnya. Tapi siapa sangka, Alquran yang dibaca di masjid tersebut memiliki ukuran yang tak biasa alias berukuran raksasa.
Alquran raksasa yang dibaca oleh para anggota majelis semaan itu berukuran 1,42 meter x 2,1 meter. Alquran ditempatkan pada kotak kayu khusus yang hanya dibuka untuk dibaca setiap Ramadan.
"Dibaca mulai 1 Ramadan hingga 27 Ramadan," Terang Koordinator Majelis Semaan Masjid Agung Baiturrahaman Banyuwangi, Ahmad Rifai pada Kamis (30/3/2023) malam.
Malam itu, Rifai bersama enam anggota majelis semaan membaca Alquran mulai setelah tarawih hingga sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka secara bergantian membaca Alquran raksasa hingga tiga juz terselesaikan.
Menurut Rifai, tiga juz memang menjadi patokan pembacaan Alquran di masjid itu setiap malam. Jadi selama Ramadan, para pembaca Alquran di sana bisa mengkhatamkan hingga tiga kali.
"Kalau yang baca setiap harinya kurang lebih tujuh orang,"Sambung Rifai.
Alquran raksasa itu telah berada di Masjid Agung Baiturrahman sejak 2010. Setiap tahunnya, kitab suci itu selalu menjadi bahan bacaan majelis semaan di sana.
Meski sudah berusia 13 tahun, kondisi Alquran tersebut masih tergolong baik. Tiap lembar sisi luar halaman Alquran dilapisi dengan plastik. Hal itu untuk menjaga agar Alquran tak rusak atau sobek saat diganti halamannya selama pembacaan.
Karena ukurannya yang besar itu, butuh dua orang khusus untuk sekadar membalik tiap halaman Alquran itu. Mereka duduk di dua sisi kitab, di kanan-kiri pembaca Alquran. Keduanya sigap menyingkap tiap lembar halaman saat pembaca telah menyelesaikan satu sisi.
Rifai juga mengatakan, Alquran raksasa itu dibuat oleh H Abdul Karim, salah seorang tokoh agama asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Alquran ditulis selama hampir tujuh bulan, yakni mulai 1 Februari hingga 26 Agustus 2010.
"Alquran ditulis dengan tangan di atas kertas yang dibeli dari Jepang," Kata Rifai.
Awalnya, Alquran dibuat dalam sepuluh jilid. Masing-masing jilid berisi 3 juz. Jilid-jilid itu dijadikan satu dalam lemari besar.(Im)