Bertekat Satukan Nusantara Pendopo Semar Ajak Budayakan Tradisi Adat

Ony Saputra Pendiri dan Ketum Pendopo Semar Nusantara

MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Bertekat satukan Nusantara karena merasa prihatin melihat fenomena kondisi bumi pertiwi sedang dilanda keluh kesah peristiwa.Hampir setiap daerah luluh lantak karena bencana bahkan yang lebih eronis lagi penghuninya sudah terkesan sudah tidak mengenal sang saka.

Niat yang sangat luhur inilah terbenak dihati seorang laki - laki yang tinggal di Dusun Krajan,RT 01/RW 05, Desa Simbar Tampo,Kecamatan Cluring,Kabupaten Banyuwangi Jatim.Ony Saputra yang lahir di Banyuwangi 06/10/1973 lalu itu merupakan pria yang memiliki darah nasap keturunan garis kerajaan Majapahit.

Mimpi dan cita - cita suci inilah yang menghantui mbah Ony biasa dipanggil hingga dirinya rela berpetualang ke pelosok negeri ini puluhan tahun lamanya.Satu persatu tempat situs sakral peninggalan leluhurnya terus menerus dikunjunginya.

Menurut mbah Ony,menyatuan Nusantara hanya dengan tiga cara. Pertama agresi militer, kedua diplomasi, ketiga melalui ikatan perkawinan.Dari ketiga hal tersebut dipilihnya lewat jalur yang kedua yakni cara diplomasi.

Perjalanan dan petualangnya menurutnya sudah cukup,mbah Ony kembali ke kampung dimana yang bersangkutan dilahirkan dan sekaligus mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama "Pendopo Semar Nusantara".

Sebagai pendiri dan Ketua Umum (Ketum)Padepokan Semar Nusantara setiap hari mendidik banyak anggota diajari dan dilatih sabar,mengenal jati diri,dan menjadi manusia berprestasi,hingga diajak bareng satukan Nusantara.

”Saya selalu mengutamakan kedisiplinan dalam setiap memberikan gemblengan, agar seluruh anggota tahu bahwa kekuatan waktu dan kesadaran tanggung jawab juga sangat penting,” terang Mbah Ony.

Pendopo Semar Nusantara berdiri sejak Tahun 2010 lalu dan sudah berbadan hukum SK Kemenkumham No AHU – 0010168,AH,01.THN 2021.

Lebih lanjut mbah Ony menerangkan,terwujudnya sumber daya yang berkualitas adalah manusia yang bermatabat,unggul,makmur,sejahtera dan yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan YME.

Mbah Ony mewanti – wanti dalam wejangannya selalu menciptakan jiwa Jawa yang adi luhung,guyup rukun, dan gotong royong.Karena leluhur kita selalu mengajarkan saling menghormati sesamanya,tidak boleh membedakan suku,ras,dan golongan.

Pendopo Semar Nusantara juga akan mengembangkan seni dan budaya jangan sampai punah.Selalu aktif hadir dan menjadi garda paling terdepan ditengah – tengah warga masyarakat yang membutuhkan keadilan bila sedang menghadapi persoalan hukum.

Selain dikenal sebagai seorang Petualang Mbah Ony juga memiliki kemampuan supranatural yang banyak menggunakan rapalan doa dalam bahasa Arab berisi kalimat-kalimat doa Islami.

Kehadiran jin, setan, dan iblis yang menghampiri relung diantara barisan doa-doa manusia. Hal ini sebagaimana yang tercatat dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Anas bin Malik.

“Rashu shufufakum wa qaaribu bainaha wa haadzu bil-a’naaqi fawalladzi nafsiy biyadihi inniiy la-ara as-syaithaana yadkhulu min khalali as-shaffi ka-annaha al-hadzafu.”

Yang artinya: “Ratakan barisan kalian, dekatkanlah di antara kalian, sejajarkan pundak kalian. Demi Zat yang diriku di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku melihat setan yang masuk dari celah-celah barisan seperti seekor kambing kecil yang berwarna hitam,”Paparnya.

Mbah Ony juga mengajak terhadap siapapun yang sepaham denganya bersama – sama hilangkan rasa benci,saling menghujat,dan bertikai.Ayooo merapatkan barisan bersatu dalam bingkai NKRI sebagai harga mati untuk menjaga Bhineka Tunggal Ika.

Menghadapi era digital kiranya sangat tepat bila kita membudayakan tata krama dalam setiap deplomasi.Seperti yang dulu pernah dilakukan patih Gajah Mada saat menyatukan ibu pertiwi ini.

Mengulik Sumpah Palapa Gajah Mada yang diakui Kesahihannya

Gajah Mada dinobatkan menjadi Patih Majapahit oleh Tribhuwana Tunggadewi tahun 1331 masehi. Pada momen itu pula Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa di hadapan ratu dan para menteri. Ia bertekad menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Setelah Gajah Mada menyatukan Nusantara, wilayah kekuasaan Majapahit berkembang sangat luas. Meliputi seluruh Jawa (Jawa, Madura dan Kangean), seluruh Pulau Sumatera, seluruh Pulau Kalimantan, seluruh Semenanjung Melayu atau Malaka, seluruh Nusa tenggara dan Bali, seluruh Sulawesi, seluruh Maluku dan seluruh Papua.

Mengulas sedikit alkisah dari leluhurnya itu,sangatlah wajar dan lumrah bila Mbah Ony memiliki kekuatan bathin yang rentan penuh kekeramatan hingga padepokanya selalu dikunjungi banyak orang baik para kalangan pejabat,aktifis,tokoh,dan warga masyarakat.

Jaman tuo akeh menungso patrab lan sifate koyo buto,nafsu diumbar kewelo - welo,menungso wis akeh sing podo lali karo Gusti Kang Moho Kuoso.Mulo iku,mbah Ony mengajak kudu akeh waskito lan waspodo.(Im)

WhatsApp Bagikan ke WhatsApp Facebook Twitter Instagram

Related

Headline 6544940614467505553

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Kang Mas Hariyanto Tingkat 2 Pembina Wilayah Patrang

Kasat Lantas Serta Jajarannya Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H

Selamat dan Sukses Kepada Bupati dan Wakil Bupati Jember Periode 2025 - 2030

Hot in week

Recent

Comments

Ketua Cabang PSHT Jember Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H -2025

SELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYA BUPATI DAN WAKIL BUPATI BLORA PERIODE 2025 - 2030

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item